Tanah Datar, pasbana - Gembira sekali rasanya melihat antusiasme para pecinta literasi dan budaya di Seminar Nasional IMLF 2 yang diadakan di Gedung Maharajo Dirajo Batusangkar pada tanggal 10 Mei 2024.
Acara ini dihadiri oleh 17 negara delegasi dari dalam dan luar negeri, serta lebih dari 1000 orang guru yang ingin memperdalam pengetahuan mereka tentang budaya dan literasi.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangganya atas terselenggaranya acara ini. Beliau berharap seminar ini dapat menjadi wadah untuk meningkatkan pemahaman tentang budaya Minangkabau dan bagaimana hal tersebut dapat berkontribusi terhadap kesejahteraan masyarakat.
Acara ini tidak hanya diisi dengan seminar, tetapi juga berbagai kegiatan menarik lainnya seperti bazar UMKM, bazar buku, dan kunjungan ke Istano Basa Pagaruyung. Para peserta juga berkesempatan untuk melihat alek nagari pacu jawi dan merasakan kearifan lokal Tanah Datar yang kaya.
Beberapa pembicara ternama yang hadir dalam acara ini antara lain Prof. dr. Fasli Jalal, SP.GK, Ph.D, Rektor Universitas Yarsi; Sri Yulianti, M.Pd, Kepala BGP Sumbar; Prof. Dr. Harris Effendi Thahar, M.Pd, Guru Besar UNP; Dr. Lily Tjahyandari dari Universitas Indonesia; Harneli Bahar Bunda Literasi Sumbar; dan Lise Vebrina Bunda Literasi Tanah Datar.
Dari luar negeri, hadir pula Vadim Terekhin (Rusia), Francisco Munoz (Spanyol), Bang Ai Tho (Vietnam), Carlos Aguasaco (USA), dan Dr. Norzuraina Binti Mohd Noor (Malaysia).
Seminar Nasional IMLF 2 merupakan acara yang sangat inspiratif dan bermanfaat bagi para peserta. Acara ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan tentang budaya dan literasi, tetapi juga mempererat hubungan antara para pecinta literasi dan budaya dari berbagai negara.
Seminar Nasional IMLF 2 diikuti oleh 17 negara delegasi dari dalam dan luar negeri, lebih dari 1000 orang guru hadir dalam acara ini. Selain seminar, diisi juga dengan bazar UMKM, bazar buku, dan kunjungan ke Istano Basa Pagaruyung.
Seminar Nasional IMLF 2 adalah bukti nyata bahwa budaya dan literasi merupakan aset yang sangat berharga bagi bangsa Indonesia. Acara ini diharapkan dapat terus diadakan dan dikembangkan untuk meningkatkan kecintaan masyarakat terhadap budaya dan literasi. (Rel/bd)