Padang Panjang, pasbana - Komunitas Seni Kuflet Padang Panjang menyelenggarakan diskusi rutin bertajuk "Teknik Menulis Kolom" dengan narasumber ternama, Dr. Sulaiman Juned, M.Sn.
Acara yang diadakan di sekretariat Komunikasi Seni Kuflet ini mengundang antusiasme para peserta, menghadirkan pemahaman mendalam tentang seni penulisan kolom yang sarat makna dan humor.
Dr. Sulaiman Juned, pendiri Kuflet dan Dosen Teater ISI Padangpanjang, mengawali diskusi dengan mendefinisikan kolom sebagai "lajur" dalam media massa, membagi halaman dengan berbagai berita.
Ia menekankan bahwa penulisan kolom haruslah subjektif, sarat gaya bahasa yang menarik, dan mengangkat topik aktual dengan pemikiran yang bernas.
"Kolom lebih dari sekadar menyoroti masalah," jelas Dr. Juned. "Kolumnis harus memiliki ketajaman analisa, mampu menjelaskan isu secara luas dan mendalam, serta mengapungkan pemikirannya dengan bahasa yang menarik dan satir."
Ia menambahkan, "Sifat kolom yang otoritatif, karena penulisnya sangat berpengaruh, menuntut data kuat dan argumen yang logis untuk memperkuat pendapat."
Diskusi yang dipandu oleh Nela Febri Yasmi ini berlangsung hangat dan menarik. Para peserta terhanyut dalam pemaparan Dr. Juned yang penuh humor dan sarat makna.
"Pemaparan narasumber mampu mensugesti kami para peserta diskusi," ungkap Akbar, Ketua Umum Komunitas Seni Kuflet.
"Materi ini membuka mata kami tentang kekuatan kolom dalam menyampaikan pesan dan pemikiran kritis."
Aidil Rahman, salah satu peserta diskusi, menambahkan, "Kolom sangat bagus dipelajari oleh pelajar Indonesia untuk melatih berpikir kritis dan mengungkapkan pendapat dengan bahasa yang efektif."
Helni Yuliana, anggota Kuflet yang berprofesi sebagai pelukis, pun merasa terinspirasi. "Materi kolom menurut saya sangat bagus dalam menambah wawasan. Ternyata menulis kolom dapat dilakukan dengan berbagai topik dan pikiran yang bernas."
Diskusi "Teknik Menulis Kolom" ini menjadi bukti bahwa seni penulisan kolom tidak hanya informatif, tetapi juga dapat menjadi wadah untuk menyampaikan pemikiran kritis dan menghibur dengan bahasa yang satir.
Para peserta pun termotivasi untuk mengasah kemampuan mereka dalam menulis kolom dan berkontribusi pada dunia literasi Indonesia. (*/sarah)