Notification

×

Iklan

Iklan

Alumni Kuflet Raih Gelar Doktor Seni

27 Juni 2024 | 01:03 WIB Last Updated 2024-06-26T18:03:13Z


Solo, pasbana - Teuku Afifuddin, S.Sn, M.Sn, berhasil meraih gelar Doktor Seni atas disertasinya yang bertajuk "Perubahan Bentuk Peugah Haba dari Tradisi Lisan ke Pertunjukan". Ujian terbuka untuk disertasi tersebut digelar di ruang Seminar Gedung Pascasarjana Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta pada Selasa, 25 Juni 2024, dari pukul 10:00 WIB hingga 13:00 WIB. Afifuddin adalah lulusan ke-123 dari Pascasarjana ISI Surakarta.

Penelitian Afifuddin mengkaji perubahan tradisi lisan Peugah Haba di masyarakat Aceh, khususnya di wilayah barat selatan, menjadi bentuk pertunjukan teater modern. Perubahan ini dipelopori oleh Mak Lapee dari Manggeng, yang kemudian diteruskan oleh muridnya, Teungku Adnan PMTOH, serta Agus Nur Amal, murid Teungku Adnan PMTOH. Disertasi ini menyoroti bagaimana teater Indonesia, khususnya di Aceh, berkembang berdasarkan pengaruh lokal tanpa dominasi pengaruh teater Barat.




Pertunjukan Peugah Haba yang berasal dari tradisi lisan berubah menjadi bentuk teater di Indonesia dan mampu menembus panggung global. Proses perubahan ini tidak hanya menyangkut aspek artistik yang dikenal dalam masyarakat Aceh sebagai "Seubaro", tetapi juga membawa implikasi konseptual penting dalam memahami dan mengembangkan teater Indonesia berbasis lokalitas.




Dr. Aris Setiawan, S.Sn., M.Sn., selaku Promotor, menyatakan, “Kita selama ini sangat sulit untuk melacak jejak seni pertunjukan teater di Aceh. Novelty dari penelitian ini menjadi palang pintu untuk membuka lorong kecil dalam menemukan upaya bagaimana kesenian Aceh itu berkembang. Dari titik hanya sekedar mitos (Dangdeuria) yang oleh Mak Lapee menjadi realitas yang dipanggungkan. Kebaruan hasil penelitian ini menjadi peta jalan bagi penelitian teater berikutnya di Aceh,” tegasnya.




Bentuk pertunjukan Peugah Haba yang dihasilkan dari perubahan tradisi lisan Peugah Haba oleh Mak Lapee kemudian dianalisis menggunakan perspektif masyarakat Aceh terhadap kesenian dan olahraga. Masyarakat Aceh menyebut “meu’en” untuk kegiatan kesenian dan olahraga seperti meu’en seudati, meu’en rapa’i, meu’en saman, dan meu’en bhan (sepak bola). Perspektif ini kemudian dirumuskan menjadi sebuah konsep oleh Afifuddin untuk melihat bentuk kesenian di Aceh, terutama Peugah Haba. 

Konsep meu’en dalam disertasi ini mencakup unsur-unsur: awak meu’en (pemain/penyaji), meuneu’en (mainan/konten), peumeu’en (cara/metode memainkan), alat meu’en (peralatan main), panteu (tempat bermain), dan tereutib meu’en (urutan/alur bermain). Konsep meu’en tidak hanya cocok untuk menganalisis bentuk Peugah Haba, tetapi juga kesenian lain di Aceh, bahkan di daerah lain dengan penyesuaian bahasa.




Afifuddin menjadi doktor teater pertama dari Prodi Teater ISBI Aceh dan alumni Komunitas Seni Kuflet yang bergelar Doktor Seni. Acara tersebut dihadiri oleh Dr. Marwan, WR II ISBI Aceh, yang mewakili Rektor ISBI Aceh, ketua Yayasan Masyarakat Aceh Surakarta Adi Fa, serta masyarakat Aceh yang berada di Surakarta. Kuliner khas Aceh seperti Kuah Beulangong dan timphan asoe kaya turut disajikan sebagai salah satu upaya promosi budaya Aceh.

Ketika ditanya oleh salah satu penguji tentang langkah selanjutnya setelah penelitian perubahan bentuk Peugah Haba, Afifuddin dengan mantap menjawab, “Jika Mak Lapee memindahkan Peugah Haba dari ruang intim di masyarakat ke realitas panggung, maka saya ingin ke depan Peugah Haba menjadi realitas dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara. Peugah Haba menjadi ilmu untuk menata tatanan kehidupan masyarakat modern hari ini.”




Saat sidang akan di-skorsing untuk menghitung nilai, Teuku Afifuddin diminta oleh pimpinan sidang untuk mempertunjukkan Peugah Haba terbaru sebagai bukti bahwa ia benar-benar menguasai objek penelitiannya. Afifuddin kemudian menyampaikan ucapan terima kasih dalam bentuk Peugah Haba menggunakan ca’e (irama) dan tuto (tutur), yang disambut dengan hal yang sama oleh ketua penguji dengan irama Jawa. Ini adalah kali pertama ujian terbuka disertasi disertai dengan penggalan pertunjukan.

Promotor: Dr. Aris Setiawan, S.Sn., M.Sn.  
Ko Promotor: Prof. Sarwanto, S.Kar., M.Hum.  
Penguji Ahli: Dr. Sulaiman, M.Sn, dosen ISI Padangpanjang dan ketua MAA perwakilan Provinsi Sumatera Barat.(*) 
×
Kaba Nan Baru Update