Notification

×

Iklan

Iklan

"Balutan Ija Meusawak Nan Bajanjang Besame Lam Ranah Melayu": Semarak Ujian Akhir Fashion Show Prodi Desain Mode ISI Padang Panjang

27 Juni 2024 | 13:09 WIB Last Updated 2024-06-27T06:12:30Z



Padang Panjang, pasbana – Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang bergemuruh dengan riuh tepuk tangan pada Sabtu (26/6/2024). 

Para penonton terpesona oleh deretan busana indah yang ditampilkan dalam Ujian Akhir Fashion Show Prodi Desain Mode. Acara ini menjadi puncak dari kerja keras dan kreativitas mahasiswa tingkat akhir jurusan desain mode yang telah menyiapkan karya-karya mereka selama satu semester.

Mengusung tema “Balutan Ija Meusawak Nan Bajanjang Besame Lam Ranah Melayu,” para mahasiswa menampilkan berbagai koleksi busana yang memadukan unsur-unsur tradisional dengan sentuhan modern. 

Setiap koleksi mencerminkan ide kreatif dan budaya dari masing-masing mahasiswa, menunjukkan kemampuan mereka dalam merancang dan membuat busana yang unik dan inovatif.

Lebih dari sekadar pakaian, busana yang ditampilkan merupakan perwujudan ekspresi diri, budaya, dan seni. Melalui fashion show ini, para mahasiswa ingin memperlihatkan kekayaan dan keanekaragaman budaya Minangkabau yang diwujudkan dalam bentuk busana yang indah dan memukau.


"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras dan berdedikasi dalam mempersiapkan acara ini, khususnya kepada dosen pembimbing yang telah mengarahkan kami dalam berkarya. Tanpa dukungan dan kerjasama dari semua pihak, acara ini tidak akan mungkin terlaksana dengan sukses," ujar Imam M Al Aziz, perwakilan mahasiswa yang melaksanakan tugas akhir.

Dekan FSRD ISI Padang Panjang, Dr. Dra. Mega Kencana. M.Sn, menyambut bangga karya para mahasiswa. "Mereka telah berhasil menggabungkan elemen-elemen tradisional dengan inovasi modern, menciptakan karya-karya yang tidak hanya indah secara visual tetapi juga memiliki nilai budaya yang tinggi," paparnya.

Salah satu desainer, Imam M Al Aziz, menampilkan koleksi yang terinspirasi dari Rumoh Aceh. Koleksi ini memadukan elemen dan ornamen Rumoh Aceh dalam bentuk busana unisex, dengan motif wastra tenun peulalu khas Aceh Timur. Bahan dasar yang digunakan yaitu kain semi wool, menghadirkan jumpsuit, overall, jas, blazer, turtleneck, kemeja, outer, celana kulot, dan celana balon.

Penonton yang terpesona, Muhammad Virianda, mengungkapkan kekagumannya. "Saya terpesona oleh keindahan dan kedalaman karya yang ditampilkan. Masing-masing desainer berhasil membawa esensi budaya nusantara ke dalam busana yang memukau," ujarnya.

Akbar, ketua umum Komunitas Seni Kuflet, menambahkan bahwa Ujian Akhir Fashion Show ini bukan hanya ajang penilaian akademik, tetapi juga platform bagi para mahasiswa untuk memamerkan bakat dan karya mereka kepada publik.

"Acara ini diharapkan dapat memotivasi para mahasiswa untuk terus berkarya dan berinovasi di dunia fashion," tuturnya.

Ujian Akhir Fashion Show Prodi Desain Mode ISI Padang Panjang telah sukses memukau penonton dan menjadi bukti nyata bahwa industri fashion Indonesia memiliki masa depan yang cerah dengan hadirnya para desainer muda berbakat. Makin tahu Indonesia.(*/mursyidiq) 
×
Kaba Nan Baru Update