Notification

×

Iklan

Iklan

Dampak Ekonomi Idul Adha Capai Rp200 Triliun, Sandiaga Uno: Berkah Bagi Banyak Pihak

20 Juni 2024 | 07:51 WIB Last Updated 2024-06-20T00:53:40Z



Jakarta, pasbana - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatatkan dampak ekonomi yang signifikan dari prosesi berkurban pada Hari Raya Idul Adha tahun ini. 

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengungkapkan bahwa dampak ekonomi dari kegiatan berkurban mencapai lebih dari Rp200 triliun.

"Kami menghitung, total dampak ekonomi dari Hari Raya Idul Adha, tepatnya dari aspek berkurbannya saja, itu ada lebih dari 1,5 juta hewan kurban dan itu bisa membangkitkan lebih dari Rp200 triliun," ujar Sandiaga Uno pada Rabu (19/6/2024).

Manfaat dari ritual berkurban ini dirasakan oleh banyak pihak, tidak hanya penerima daging kurban tetapi juga berbagai sektor yang terlibat dalam proses tersebut. Mulai dari peternakan, penyembelih, hingga pembuat makanan dari daging kurban, semuanya turut merasakan dampak positif.

"Rantai pasok penyediaan dan pengadaan (mendapat banyak manfaat), dari sektor hulunya yaitu peternakan, sampai penyiapan pemotongan, hingga pembuatan gulai rendangnya," kata Sandiaga.

Libur panjang yang berlangsung dari Sabtu (15/6) hingga Selasa (18/6) juga turut meningkatkan dampak ekonomi, memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk merayakan Idul Adha dengan lebih maksimal. 

Sandiaga menekankan bahwa Idul Adha tahun ini benar-benar memberikan dampak positif bagi banyak orang.

Sandiaga Uno juga mengungkapkan harapannya agar lebih banyak umat Muslim yang melakukan ritual berkurban pada Idul Adha tahun depan, dengan tujuan untuk meningkatkan dampak ekonomi yang lebih besar.

"Kalau kami hitung, dari kelompok yang wajib berkurban di Kemenparekraf, itu masih rendah, termasuk secara nasional. Jadi, kami berharap sekali di tahun depan ditingkatkan lagi kepatuhan untuk berkurban ini, sehingga dampak ekonominya bisa lebih besar," ujar Sandiaga Uno.

Ia juga mengingatkan bahwa keuntungan dari berkurban tidak hanya dirasakan oleh penerima daging kurban, tetapi juga oleh mereka yang terlibat dalam proses penyembelihan, penjualan hewan kurban, penyediaan rumah potong, dan distribusi daging kurban. Semua pihak yang terlibat mendapatkan berkah dari kegiatan ini.

Dengan dampak ekonomi yang begitu besar, prosesi berkurban pada Hari Raya Idul Adha tidak hanya menjadi ibadah yang mendatangkan pahala, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang luas bagi masyarakat.

Kemenparekraf berharap agar kesadaran dan kepatuhan untuk berkurban terus meningkat di masa mendatang, sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh lebih banyak pihak.(bd) 
×
Kaba Nan Baru Update