Padang, pasbana - Hujan deras yang mengguyur Sumatera Barat pada Jumat (14/6) malam mengakibatkan dua pesawat gagal mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA164 dari Jakarta dan Super Air Jet dari Bandara Soekarno Hatta harus dialihkan ke bandara terdekat sebelum akhirnya berhasil mendarat dengan aman di BIM.
Informasi yang diterima media, Bandara Minangkabau mengeluarkan peringatan aerodrome warning no.2 terkait cuaca buruk yang melanda. Hujan deras disertai badai guntur dengan kecepatan angin mencapai 10 knot (maksimum 17 knot) terjadi di sekitar bandara.
Akibatnya, landasan pacu BIM tergenang air sehingga kedua pesawat tidak dapat mendarat dengan aman. Pesawat Garuda Indonesia dialihkan ke Bandara Kualanamu, Medan, sedangkan Super Air Jet dialihkan ke Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru.
Penumpang Garuda Indonesia, Idham Fadhil, menceritakan pengalamannya selama penerbangan.
"Pesawat seharusnya mendarat di BIM pukul 19.30 WIB, tapi karena cuaca ekstrem dan landasan banjir, penerbangan dialihkan ke Kualanamu," ujar Fadhil.
"Penerbangan tertunda selama 2,5 jam. Alhamdulillah, semua penumpang selamat dan pesawat berhasil mendarat dengan aman di BIM," tambahnya.
Senada dengan Fadhil, penumpang Super Air Jet, Riko Pakiah Sati, juga mengalami penundaan selama 90 menit dari waktu keberangkatan di Bandara Soekarno Hatta.
"Pesawat sempat berputar di langit Padang selama 30 menit sebelum akhirnya dialihkan ke Pekanbaru," ungkap Riko.
"Untungnya, setelah dari Pekanbaru, pesawat bisa mendarat dengan aman di BIM," imbuhnya.
Humas BIM, Fendrick Sondra, membenarkan adanya kejadian tersebut. Dia mengatakan, peringatan cuaca buruk telah dikeluarkan sejak Jumat siang.
"Dua pesawat sempat dialihkan karena landasan pacu tergenang air," jelas Fendrick.
"Saat ini, kedua pesawat tersebut sudah mendarat di BIM dengan kondisi aman," tutupnya.(rel/*)