Dr Safira Fatima Alatas, SpA(K) Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak & DR Dr Ari Prayitno, SpA(K) - Ketua Bidang Organisasi PP IDAI memotong tumpeng sebagai puncak perayaan HUT Ke-70 IDAI |
Jakarta, pasbana - Kesehatan anak merupakan investasi penting bagi masa depan negara kita. Namun, akses terhadap layanan kesehatan anak berkualitas tinggi masih belum merata di seluruh Indonesia. Hal ini merupakan tantangan besar yang harus diatasi untuk menjamin generasi masa depan anak yang sehat dan tangguh.
Permasalahan pemerataan pelayanan kesehatan anak Indonesia menjadi tema utama dalam Hari Ulang Tahun (HUT) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) ke-70 tahun 2024 ini.
Disampaikan oleh Ketua Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia, Dr Piprim Basarah yanuarso, SpA(K), Pemerintah bersama IDAI dan banyak pihak telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia. Namun masih terdapat beberapa permasalahan dalam mencapai pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia. Diantaranya, masih terbatasnya infrastruktur kesehatan di daerah terpencil serta minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan anak dan akses terhadap layanan berkualitas.
Dr Piprim juga menegaskan bahwa meski masih ada tantangan, prospek pemerataan layanan kesehatan anak di Indonesia masih tetap besar. “Dengan komitmen dan kerja sama semua pihak, diharapkan setiap anak di Indonesia dapat memperoleh akses terhadap layanan kesehatan berkualitas.”
Dalam sambutannya, Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, DR Dr Moh. Adib Khumaidi, SpOT menyampaikan, IDAI dan para dokter spesialis anak memiliki peran penting dalam memajukan pelayanan kesehatan anak di Indonesia.
Keterampilan dan pengalaman mereka dalam mengobati berbagai penyakit dan gangguan kesehatan pada anak sangat diperlukan, terutama di daerah terpencil yang kekurangan tenaga medis. “PB IDI berharap pemerintah memberikan banyak beasiswa pendidikan kedokteran anak dan insentif bagi dokter yang bersedia bekerja di daerah terpencil untuk mengatasi permasalahan kesehatan yang belum merata ini,” tutup Dr Adib.
Ketua Pelaksana HUT IDAI Ke-70, DR Dr I Wayan Bikin Suryawan, SpA(K) menyampaikan, HUT IDAI diselenggarakan setiap tanggal 14 Juni, namun puncak perayaan tahun ini diselenggarakan pada 22 Juni dengan beragam kegiatan yang diadakan di seluruh IDAI cabang. Diantaranya: 7K Fun Walk yakni olahraga santai dengan total jarak 7 KM, IDAI Virtual Sport Challenge 2.0 yaitu kompetisi olahraga virtual bagi seluruh dokter spesialis anak dimana peserta wajib menempuh minimal 70 KM untuk kategori sepeda dan minimal 7 KM untuk kategori lari selama periode lomba, yang diikuti oleh lomba seremonial start antar IDAI Cabang. Selain itu juga diadakan Lomba Jingle IDAI yang diikuti oleh masyarakat umum dari wilayah IDAI Cabang, serta seminar kesehatan mengenai Praktik Pemberian Makan yang Baik untuk Mencapai generasi Emas.
Kegiatan ini telah berlangsung di seluruh IDAI Cabang di seluruh Indonesia.
Seminar kesehatan mengenai MPASI ini juga diadakan dalam Perayaan Puncak HUT IDAI dengan narasumber Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nutrisi dan penyakit Metabolik IDAI, DR Dr Titis Prawitasari, SpA(K) dan selebriti Nikita Willy yang membagikan pengalamannya dalam mengasuh anak.
Dalam puncak perayaan HUT ke-70 yang diselenggarakan di Gedung IDAI di Jakarta, IDAI juga meluncurkan situs khusus Badan Penerbit IDAI yang menyediakan semua buku ajar dan panduan mengenai kesehatan anak untuk dokter dan masyarakat awam, serta peluncuran koleksi terbatas scarf IDAI yang berkolaborasi bersama desainer Ria Miranda. Koleksi scarf edisi khusus ini diperagakan oleh 15 dokter spesialis anak dari IDAI cabang.
Hasil penjualan koleksi scarf IDAI ini akan didonasikan untuk program penanganan stunting di daerah melalui program Paediatrician Social Responsibility atau PSR IDAI di seluruh Cabang IDAI di Indonesia .
Selain itu juga diberikan penghargaan untuk pemenang pencipta jingle IDAI terfavorit serta PSR Awards yaitu Program Pediatrician Social Responsibility (PSR) yang bersinergi dengan Puskesmas. Program PSR ini bertujuan menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi dan balita di Indonesia.
Tentang IDAI
Cikal bakal Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dibentuk pada tanggal 14 Juni 1954, bertepatan dengan ulang tahun Dr. Sudjono D. Pusponegoro dan Prof. Sutedjo. IDAI adalah satu-satunya organisasi profesi Dokter Spesialis Anak Indonesia yang bernaung di bawah Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Saat ini IDAI mempunyai 30 cabang di seluruh Indonesia dengan jumlah anggota yang tercatat lebih dari 5 ribu dokter spesialis anak. Informasi lengkap mengenai IDAI dapat diakses melalui www.idai.or.id.