Ketua LKAAM Payakumbuh YB. Dt. Parmato Alam hadiri pelepasan dan perpisahan SD Plus Muhammadiyah Payakumbuh, Minggu 16 Juni 2024. |
Payakumbuh, pasbana - Ketua LKAAM (Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau) kota Payakumbuh Yendri Bodra Dt. Parmato Alam bersama kepala sekolah, majelis guru dan karyawan SD Plus Muhammadiyah, melepas 61 siswa kelas VI SD plus Muhammadiyah kota Payakumbuh, Minggu (16/6) sore.
Turut hadir dalam kesempatan itu, selain YB Dt. Parmato Alam, Sepriyanto Chaniago (sekretaris pimpinan daerah Muhammadiyah Payakumbuh periode 2028-2023), Yuzalmon Tanjung (pengurus Dikdasmen Muhammadiyah 2018-2023. H. Rusyirwan/H.Wan martabak mesir Payakumbuh selaku dewan penasehat SD Muhammadiyah.
Kegiatan pelepasan dan perpisahan tersebut, selain diramaikan oleh kepala sekolah Ali Anhar Dt. Lelo nan Panjang, Waka kesiswaan Mukhlis, seluruh majlis guru, pegawai Tata Usaha, penjaga sekolah, security, para orang tua murid kelas VI dan undangan lainnya.
Meriahnya acara tersebut tidak hanya pelepasan siswa kelas VI, akan tetapi juga dikemas panitia berupa puasa sunnah arafah yang diikuti oleh seluruh siswa, mulai dari kelas I sampai kelas VI yang berjumlah 317 siswa.
Kemudian ada lagi menu tambahan berupa pemberian hadiah bagi siswa yang berprestasi. Setelah itu, buka bersama seluruh siswa. Dan dilanjutkan dengan parade habis magrib atau pawai obor dengan rute simpang Kasda-Tugu Adipura-Mesjid Ansyarullah dan kembali ke sekolah.
Dalam sambutannya, YB Dt. Parmato Alam menyebutkan, terimakasih kami ucapkan kepada kepala sekolah yang mengundangnya dalam acara pelepasan dan perpisahan siswa kelas VI dan kegiatan lainnya.
Pelepasan dan perpisahan ini bukanlah akhir dari segalanya, melainkan awal dari perjalanan baru dalam menuntut ilmu dan mencapai cita-cita. Untuk itu apresiasi kepada pihak sekolah, semoga acara ini sukses dilaksanakan, mulai dari penyusunan kepanitian hingga ke hari 'H' seperti yang kita harapkan.
"Saya yakin, anak-anak kami yang lulus saat ini dan akan menyambung ke jenjang lebih tinggi lagi akan menjadi pemimpin masa depan yang hebat dan akan memberikan banyak kontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa ini,"ujar YB. Dt. Parmato Alam.
Ditambahkan YB. Dt. Parmato Alam, kini salah satu mata pelajaran muatan lokal berupa adat budaya sudah masuk ke sekolah, anak-anak kami akan lebih tahu nantinya, apa itu budaya minangkabau yang sebenarnya.
Budaya minangkabau adalah kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat minangkabau dan berkembang di seluruh kawasan daerah perantauan Minangkabau.
Budaya ini merupakan salah satu dari dua kebudayaan besar di nusantara yang sangat menonjol dan berpengaruh. Budaya ini memiliki sifat egaliter, demokratis, dan sintetik, yang menjadi anti-tesis bagi kebudayaan besar lainnya, nanti akan diterangkan lebih lanjut oleh guru sekolah masing-masing.
Karena itulah saya yakin lagi, bahwa anak-anak semua akan berhasil mencapai semua impian dan meraih kesuksesan yang luar biasa di masa depan, asal anak-anak semua berusaha, konsisten dan bekerja keras untuk meraihnya.
Namun, selain kesuksesan dalam hal akademis, saya ingin menekankan pentingnya memiliki karakter yang baik dalam kehidupan, sesuai dengan kebudayaan yang kita miliki.
"Kita harus memiliki keberanian dan ketulusan dalam menjalani hidup, serta memiliki rasa empati dan peduli dengan sesama, apalagi kita adalah orang minangkabau,"terang YB. Dt. Parmato Alam.
Kepsek SD Plus Muhammadiyah Ali Anhar Dt. Lelo nan Panjang saat memberikan sambutan. |
Sebelumnya, kepsek SD Plus Muhammadiyah Ali Anhar Dt. Lelo nan Panjang, dalam sambutannya, mengatakan, pelepasan siswa ini, kami merasa haru dan sedih, karena melepaskan anak-anak kita untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun sedih yang dirasakan tentu bukan sedih dalam konotasi negatif.
Maksud dan tujuan kami undang ketua LKAAM kota Payakumbuh ini, karena ada kabar gembira yakni adat budaya alam minangkabau telah menjadi salah satu mata pelajaran di sekolah dan sangat erat hubungannya dengan ketua LKAAM Payakumbuh yang merupakan pucuk adat minangkabau.
"Mata pelajaran budaya alam minangkabau sudah full menjadi kurikulum mardeka, sebagai mata pelajaran muatan lokal, pelajaran budaya alam minangkabau ini ditetapkan setiap hari Kamis, siswa memakai pakaian adat, seperti baju gunting cino, pakai peci bagi siswa laki-laki,"beber kepsek Ali Anhar Dt. Lelo nan Panjang.
Anak-anak yang saya cintai, enam tahun bukanlah waktu yang singkat. Kalian telah melalui banyak hal bersama, belajar, bermain, dan tentunya mengalami berbagai suka dan duka.
Saya bangga melihat perkembangan kalian dari tahun ke tahun. Teruslah belajar dengan semangat dan jadilah anak yang berprestasi serta berbudi pekerti luhur. Ingatlah selalu pesan dan ajaran dari para guru kalian di sini.
Di kesempatan ini, di sore yang ceria dan cerah ini kita dapat berkumpul di sekolah tercinta untuk merayakan acara perpisahan putra putri kita, siswa-siswi kelas enam yang siap menjelang perjalanan baru mereka tak lama lagi di jenjang SMP.
Saya di sini mewakili semua rekan guru, merasa sangat berat untuk menyampaikan bahwa ada rasa sedih karena perpisahan ini menandakan bahwa putra putri kita sudah bukan lagi anak-anak. Mereka sudah layak disebut sebagai remaja.
"Namun di sisi lain, saya juga bergembira karena gerbang kehidupan yang lebih luas akan siap menyambut putra putri kita di depan,"papar Ali Anhar Dt. Lelo nan Panjang. (BD)