Padang Panjang, pasbana- Komunitas Seni Kuflet kembali menggelar diskusi rutin yang kali ini mengangkat tema "Rumoh Aceh Sebagai Inspirasi Busana Unisex".
Acara yang dihadiri oleh para desainer muda, budayawan, dan pencinta seni ini menghadirkan Imam M Al Aziz sebagai pemateri dan Siti Nuratikah sebagai moderator.
Dalam diskusi tersebut, Imam M Al Aziz, seorang desainer muda dari Komunitas Seni Kuflet, memaparkan tentang kekayaan budaya Indonesia yang penuh dengan keragaman, termasuk budaya Aceh dengan Rumah Gadangnya yang khas. Menurut Aziz, Rumah Gadang bukan hanya tempat tinggal, tetapi juga simbol budaya dan identitas masyarakat Aceh.
Keunikan arsitektur Rumah Gadang, dengan bentuknya yang tinggi, ornamen yang indah, dan filosofi di baliknya, menjadi inspirasi bagi Aziz untuk menciptakan busana unisex yang inovatif.
Ia memadukan motif-motif khas Aceh seperti flora, fauna, dan alam ke dalam desain busananya, menghasilkan karya yang unik dan penuh makna.
"Busana yang dirancang ini terinspirasi dari Rumoh Aceh, bukan secara penuh menjiplak bentuk dan motif yang ada pada Rumoh Aceh. Karya yang tercipta bukan ditujukan semata-mata untuk orang lain, melainkan sebagai bentuk ekspresi dari pengkarya," ungkap Aziz.
Para peserta diskusi antusias mengikuti paparan Aziz dan mengajukan berbagai pertanyaan. S. Hasanah Nst, seorang sutradara teater, mengaku terkesan dengan desain busana yang terinspirasi dari Rumah Gadang.
"Luar biasa desain mode yang digarap berangkat dari Rumoh Aceh. Motif-motif ke-Aceh-An yang sangat kaya itu menjadi baju pria dan wanita yang menarik," ujarnya.
Diskusi ini merupakan salah satu upaya Komunitas Seni Kuflet untuk melestarikan budaya dan tradisi Indonesia melalui karya seni.
Dengan mengangkat Rumah Gadang sebagai inspirasi busana unisex, Kuflet ingin menunjukkan bahwa budaya Indonesia dapat dipadukan dengan modernitas dan menghasilkan karya yang kreatif dan inovatif.(*/akbar)
