Agam, pasbana - Pemerintah Kabupaten Agam, bekerja sama dengan IPDN Kampus Sumatera Barat, menyelenggarakan sosialisasi pertanian organik di Aula Utama Kantor Bupati Agam pada Jumat (21/6).
Acara ini dihadiri oleh Senior Executive UNEP Asia Pasific, HM Surya Yusuf SE MSi, yang memberikan paparan tentang manfaat eco enzyme dalam upaya memperbaiki kualitas lingkungan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Agam, Edi Busti, yang mewakili Bupati Agam, menyampaikan bahwa permasalahan pencemaran Danau Maninjau sudah menjadi perbincangan bersama yang hingga kini belum kunjung usai.
“Danau Maninjau merupakan salah satu danau prioritas nasional yang akan diselamatkan, dan menjadi program unggulan di Kabupaten Agam. Status danau ini sudah hipertropik, bahkan airnya tidak bisa lagi dimanfaatkan masyarakat untuk kebutuhan rumah tangga,” ujarnya.
Edi Busti juga mengungkapkan bahwa pencemaran yang terjadi di Danau Maninjau telah mengakibatkan berbagai jenis ikan endemik mulai langka karena kurangnya oksigen di dalam air.
“Berbagai upaya sudah dilaksanakan untuk penyelamatan danau ini. Kami berharap Danau Maninjau bisa bersih seperti dahulu kala, salah satu caranya dengan memasukkan larutan eco enzyme ke Danau Maninjau,” tambahnya.
HM Surya Yusuf SE MSi, dalam presentasinya, menjelaskan bahwa eco enzyme memiliki banyak manfaat, antara lain membersihkan udara dan air dari racun serta polusi, dan menghilangkan bau.
“Eco enzyme mengandung banyak jenis enzim alami yang berasal dari buah dan sayuran, serta yang dihasilkan oleh mikroba. Oleh karena itu, eco enzyme memiliki banyak sekali manfaat di bidang kesehatan, pertanian, dan perbaikan kualitas lingkungan,” jelasnya.
Dengan sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dan pemerintah daerah dapat bekerja sama dalam menerapkan pertanian organik dan menggunakan eco enzyme sebagai salah satu solusi untuk mengatasi pencemaran Danau Maninjau. Upaya ini diharapkan dapat mengembalikan kejayaan danau tersebut sehingga dapat kembali dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar.