Notification

×

Iklan

Iklan

Rang Mudo dan Puti Bungsu Payobasuang Berkompetisi Dalam Event Adat Salingka Nagari

30 Juni 2024 | 16:03 WIB Last Updated 2024-06-30T09:03:24Z


Payakumbuh, pasbana- Rang mudo dan puti bungsu se-kenagarian Payobasuang turut berkompetisi dalam satu event satu nagari bertajuk 'Mancari laki dan festival marondang, mambuek pindik serta takuluak kompong' di halaman Balai Kaco KAN Payobasuang kecamatan Payakumbuh Timur, Minggu (30/6). 

Kegiatan adat salingka nagari bersama dinas pariwisata, pemuda dan olahraga Payakumbuh ini, turut dihari ketua LKAAM kota Payakumbuh, H. YB. Dt. Parmato Alam, niniak mamak dan bundo kanduang 10 nagari, anggota DPRD kota Payakumbuh, Opetnawati, Yernita, serta calon anggota DPRD terpilih, Hj. Hurisna Jamhur, S.Pd dan Wirianto, S.Sos.

Ketua LKAAM kota Payakumbuh, YB. Dt. Parmato Alam menyampaikan, satu event satu nagari adalah satu-satunya program perdana kita bersama Pemko Payakumbuh melalui disparpora dalam melestarikan adat dan budaya minangkabau di kota Payakumbuh.

“Berkat kolaborasi ketua LKAAM bersama KAN dan bundo kanduang 10 nagari kegiatan ini dapat terlaksana. Semua perangkat adat, mulai dari KAN 10 nagari tentu harus seayun selangkah dalam mewujudkan pelestarian adat dan budaya minangkabau,” ujar YB. Dt. Parmato Alam yang saat ini juga sebagai ketua komisi B DPRD kota Payakumbuh.



Ditambahkan Parmato Alam, pihaknya di DPRD kota Payakumbuh sudah memfinalkan, dalam rencana pembangunan jangka panjang sudah bersepakat dengan Pemko Payakumbuh, ada tiga elemen penting, selama 20 tahun kedepan sampai 2045, dalam melestarikan adat basandi syarak-syarak basandi kitabullah yang berbasis nagari, yaitu agama, budaya serta ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mendorong pemerintah kota Payakumbuh dalam melestarikan adat yang berbabasis nagari, kita di DPRD juga sudah mempersiapkan perda tentang pelestarian adat, perda no. 25 tahun 2016.

“Semoga satu event satu nagari ini menjadi sebuah kehidupan lestari yang beradat dan berbudaya bagi masyarakat Payakumbuh kedepan. Mudah-mudahan satu event satu nagari ini, akan menjadi pakaian bekal hidup generasi muda untuk terus melestarikan adat Minangkabau,” pungkasnya.

Sebelumnya ketua panitia bundo kanduang Vera Setia, SPd dalam kesempatan itu menyampaikan, satu event satu nagari di kenagarian Payobasuang kita bagi dua tahap. Pertama kita gelar dengan tema mencari laki. Selanjutnya festival marondang, mambuek pindik serta takuluak kompong, diikuti oleh rang mudo dan puti bungsu kenagarian Payobasuang.

“Tema ini dipilih agar rang mudo dan puti bungsu kenagarian Payobasuang, dapat mempertahankan dan terus melestarikan adat, budaya minangkabau dalam kehidupan sehari-hari, sehingga adat dan budaya minangkabau tidak tenggelam untuk masa akan datang,” ulasnya.

Sementara itu, ketua KAN Payobasuang Sumardi Dt. Mangguang Pirawan, mengungkapkan saciok bak ayam sadanciang bak basi. Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah harus kita pertahankan di kota Payakumbuh.



“Kami sangat berterimakasih kepada anggota DPRD kota Payakumbuh atas terlaksananya event salingka nagari ini. Semoga kolaborasi LKAAM, pemangku adat 10 nagari, DPRD dan pemko Payakumbuh yang dinilai seayun selangkah ini terus berlanjut kedepannya,” harapnya.

Dt. Mangguang Pirawan, juga menuturkan, kemarin balai adat kami terbengkalai. Alhamdulillah, berkat kerjasama ketua LKAAM, DPRD dan pemerintah, balai adat kami akhirnya direnovasi.

Terakhir, pj. walikota Payakumbuh diwakili kadisparpora, Nofriwandi, mengucapkan terima kasih atas dukungan semua pihak atas terlaksananya event ini. Semoga ke depan kegiatan ini bisa dilaksanakan berkesinambungan dan semakin lebih baik lagi.

“Kita berharap kepada niniak mamak dan bundo kanduang serta pemangku adat, bisa melahirkan ide-ide baru dan memberi masukan untuk kemajuan kota Payakumbuh kedepannya,” harapnya.

Satu event satu nagari di kenagarian Payobasuang itu juga dikemas dengan penampilan tari piring dari sanggar Indah Jalito dan silek tuo kenagarian Payobasuang. (BD)
×
Kaba Nan Baru Update