Padang, pasbana - Perguruan Islam Ar Risalah (PIAR) Kota Padang menggelar talkshow dan bedah buku novel biografi "Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi: Guru Para Ulama Indonesia" karya penulis nasional asal Sumatera Barat, Khairul Jasmi.
Kegiatan berlangsung di Sport Hall PIAR, Padang, Kamis (20/6/2024), dan dibuka oleh Sekretaris Pembina Yayasan Waqaf Ar Risalah (YWAR) Ustaz H. Kamrizal Syafri Adam, Lc. M.A.
Bedah buku dihadiri oleh ratusan peserta terdiri dari guru, karyawan, dan siswa PIAR serta masyarakat umum. Sekedar informasi, bedah buku ini merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian Semarak 20 Tahun Ar Risalah.
Sekretaris Pembina YWAR Ustaz Kamrizal mengatakan talkshow dan bedah buku ini digelar dalam rangka menyemarakkan 20 tahun Ar Risalah. Ia mengatakan Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi adalah guru para ulama Indonesia.
Ia berharap dengan bedah buku ini para peserta dapat mewarisi semangat imam besar Masjidil Haram dalam menyiarkan Islam. Ia pun juga mengajak siswa, guru, dan karyawan menulis.
Menurutnya, menulis merupakan salah satu keterampilan yang penting dikuasai. "Kita bisa mengenal ulama yang telah lama meninggal dunia dengan membaca tulisannya. Hal tersebut patut dicontoh. Warisilah kebajikan dengan menulis," ujarnya.
Sang penulis, Khairul Jasmi berterima kasih kepada PIAR yang telah mengundangnya untuk menjadi narasumber pada talkshow ini. Menurutnya, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi adalah sosok yang menginspirasi.
Sebagai imam besar di Masjidil Haram, Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi memiliki banyak murid yang belajar kepadanya sewaktu di Tanah Suci. Sebut saja di antaranya Syekh Ahmad Dahlan pendiri Muhammadiyah, dan KH Hasyim Asyari pendiri Nahdlatul Ulama.
Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi adalah guru para ulama Indonesia. "Ini bukan buku novel biografi pertama yang saya tulis. Sebelumnya, saya ada juga bikin buku biografi tentang Inyiak Canduang, Rahmah El-Yunusiyah, Inyiak Parabek, dan sebagainya," ujarnya.
"Saya tertarik menulis buku biografi tentang ulama di Minangkabau ini sebagai bentuk penghormatan. Orang-orang Minang dulu hebat-hebat. Bagi saya, kalau ingin menghormati seorang tokoh, kita harus menulis tentangnya. Dan, menulis novel buku biografi adalah salah satu caranya," imbuh Khairul Jasmi.
Selain talkshow dan bedah buku Syekh Ahmad Khatib Al-Minangkabawi karya Khairul Jasmi, pada kesempatan yang sama juga dilaksanakan peluncuran 20 buku hasil karya siswa, guru, dan karyawan PIAR. Selain itu, ada juga stand bookfair, bazar buku, dan kuliner.
Sekedar informasi, PIAR berusia 20 tahun pada tahun ini. Untuk menyemarakkan usia 20 tahun tersebut, PIAR menggelar berbagai kegiatan dengan puncaknya pada 20-24 Juni ini.
Selain peluncuran dan bedah buku, kegiatan lainnya yaitu peresmian gerbang Ar Risalah, konser amal bersama Ustaz Derry Sulaiman, seminar internasional wakaf, pemecahan rekor MURI wakaf uang, dan sebagainya. (fru)