Notification

×

Iklan

Iklan

Tanamkan Kecintaan Budaya Nusantara di Hari Lahirnya Pancasila, Pesantren Kauman Gelar Pentas Seni

01 Juni 2024 | 19:04 WIB Last Updated 2024-06-01T12:04:54Z



Padang Panjang, pasbana -- Dalam rangka menanamkan rasa cinta terhadap seni dan budaya Nusantara di hari lahirnya Pancasila, Pesantren Kauman Muhammadiyah Padangpanjang menggelar pentas seni dan budaya yang bertajuk "Kauman Art and Culture".

Mudir Pesantren, Dr. Derliana, MA dalam sambutannya mengatakan pentas seni yang digelar pihaknya bermakna lahirnya sebuah paduan kebersamaan dengan saling menghormati dan menyayangi serta menyeleraskan segala macam keberagaman lingkungan sosial budaya yang ada di pesantren Kauman Muhammadiyah. Apalagi menurutnya saat ini santri Kauman yang berasal dari 17 Provinsi memiliki hak yang sama untuk menampilkan kearifan lokal daerahnya masing-masing.




"Bertepatan dengan peringatan hari lahirnya Pancasila, kita tanamkan rasa persatuan dan kesatuan. Saat ini santri Kauman berasal dari 17 Provinsi. Beragam latar belakang suku, budaya, tradisi. Perbedaan itulah yang kita satukan dipanggung pentas seni ini," ungkap Derliana. Sabtu (01/06).

Derliana juga menambahkan bahwa pentas seni ini juga memberikan kesempatan kepada santrinya untuk menampilkan budaya mereka masing-masing. Agar mereka tetap menjaga dan juga memperkenalkan budaya mereka satu dengan lainnya.

"Bagi mereka yang satu daerah asal akan saling menguatkan dan juga menjaga ingatan tentang budaya mereka. Bagi yang berbeda daerah asal bisa saling memperkenalkan lewat penampilan," tuturnya.




Lebih lanjut, Derliana menjelaskan bahwa di Muhammadiyah sendiri, seni dan budaya merupakan salah satu strategi dakwah yang dikembangkan. Menurut doktor UIN Imam Bonjol ini, dakwah kultural merupakan salah satu strategi dakwah yang mengintegrasikan nilai-nilai Islam dengan budaya lokal di mana dakwah tersebut dilakukan.

"Dakwah kultural menitikberatkan kepada pentingnya konteks budaya dalam menyampaikan pesan agama. Tujuannya bukan hanya menyebarkan ajaran Islam, tetapi juga memperkuat identitas budaya dan moralitas masyarakat yang bersangkutan. Dalam konteks Muhammadiyah, dakwah kultural menjadi semakin penting seiring dengan perkembangan masyarakat yang semakin kompleks dan terpengaruh oleh globalisasi," paparnya. 

Teguh Pratama, S.Sn selaku koordinator pentas seni mengatakan bahwa pihaknya telah merangkum 22 penampilan kegiatan ini. Para peserta pada pergelaran ini sebutnya telah melakukan latihan selama dua minggu belakangan ini.




"Ada 22 seni pertunjukkan kita tampilkan hari ini. Semua pertunjukkan itu menampilkan berbagai  budaya yang ada di Nusantara ini, mulai dari seni tari, seni drama, seni menyanyi, seni puisi, musikalisasi puisi," jelasnya.

Teguh juga menambahkan penampilan pentas seni yang mampu menarik tepuk tangan penonton tersebut adalah hasil latihan santri yang konsisten. Kekompakkan yang dibina dan kedisiplinan dalam berlatih merupakan kunci mereka mampu memberikan penampilan terbaik.

Ia menambahkan, pengenalan kebudayaan Nusantara melalui pentas seni ini dirasa sangat efektif. Dengan adanya pentas seni ini pihaknya ingin memberikan gambaran bahwa budaya dan kearifan lokal yang ada di Nusantara sangat banyak. Tinggal bagaimana masyarakat menjaga dan saling menghargai terhadap budaya tersebut.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Buya AR Sutan Mansur, Pesantren Kauman Muhammadiyah juga diisi dengan soft lounching Mars Kauman Muhammadiyah yang diciptakan oleh Derliana. Diakhir acara peserta dengan penampilan terbaik diberikn reward oleh pihak pesantren.(JE) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update