Oleh : Galuh Febryan Putra (Ketua Umum DPD BKPRMI Kota Padang)
Pasbana - Generasi Z, atau mereka yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, tumbuh di era digital dengan akses tak terbatas ke informasi dan teknologi. Generasi ini memiliki karakteristik unik, seperti keterbukaan terhadap perubahan, ketergantungan pada teknologi, dan keinginan kuat untuk mendapatkan pengalaman yang bermakna. Dalam konteks keagamaan, khususnya Islam, terdapat tantangan dan peluang dalam mendekatkan Generasi Z dengan masjid dan kehidupan beragama.
Salah satu tantangan utama adalah perbedaan cara pandang antara Generasi Z dengan generasi sebelumnya dalam hal praktik beragama. Generasi yang lebih tua mungkin lebih cenderung menjalankan ibadah secara tradisional dan berpegang teguh pada rutinitas yang ketat. Di sisi lain, Generasi Z mencari pemahaman yang lebih mendalam dan relevansi praktis dalam kehidupan sehari-hari.
Kehadiran teknologi juga menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, teknologi memudahkan akses ke informasi keagamaan, namun di sisi lain, bisa menyebabkan distraksi yang membuat Generasi Z sulit untuk fokus pada kegiatan keagamaan. Terlebih lagi, mereka cenderung mencari otoritas yang lebih inklusif dan responsif terhadap isu-isu kontemporer, seperti keadilan sosial, lingkungan, dan hak asasi manusia.
Namun, masjid memiliki banyak peluang untuk menarik minat Generasi Z. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan teknologi yang akrab bagi mereka. Penggunaan media sosial, aplikasi mobile, dan streaming video dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan agama dengan cara yang menarik dan interaktif. Misalnya, ceramah atau kajian bisa disiarkan secara langsung atau direkam dan diunggah ke platform seperti YouTube atau Instagram.
Selain itu, masjid dapat menjadi pusat kegiatan yang tidak hanya terbatas pada ibadah ritual. Kegiatan sosial, pendidikan, dan kepemimpinan yang melibatkan Generasi Z dapat membantu mereka merasa lebih terhubung dengan komunitas masjid. Program-program seperti diskusi terbuka tentang isu-isu kontemporer, kegiatan amal, dan workshop keterampilan dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka.
Lalu apa Peran Pemuda dalam Kepemimpinan Masjid ? Generasi Z juga perlu diberikan ruang untuk berperan aktif dalam kepemimpinan masjid. Melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan dan memberikan tanggung jawab nyata dapat meningkatkan rasa memiliki dan komitmen mereka terhadap masjid. Program mentoring antara generasi yang lebih tua dengan Generasi Z dapat membantu mentransfer nilai-nilai dan pengetahuan agama secara lebih efektif.
Masjid memiliki peran penting dalam kehidupan beragama umat Islam, termasuk bagi Generasi Z. Meskipun terdapat tantangan yang harus dihadapi, terdapat pula banyak peluang untuk menjembatani perbedaan dan mendekatkan Generasi Z dengan masjid. Dengan memanfaatkan teknologi, mengadakan kegiatan yang relevan, dan memberikan peran aktif dalam kepemimpinan, masjid dapat menjadi tempat yang tidak hanya untuk beribadah, tetapi juga untuk belajar, berkembang, dan berkontribusi bagi komunitas.
Melalui pendekatan yang inklusif dan adaptif, masjid dapat membantu Generasi Z menemukan makna dalam kehidupan beragama mereka, serta memastikan kelangsungan dan relevansi tradisi Islam di masa depan.(*)