Jakarta, pasbana – Indonesia kembali menegaskan posisinya sebagai salah satu negara yang paling rawan bencana di dunia. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk dalam 35 negara dengan tingkat risiko bencana tertinggi.
"Bencana adalah kejadian yang sering berulang, bukan sesuatu yang tiba-tiba. Indonesia memiliki siklus bencana yang cukup tinggi," tegas Suharyanto dalam sebuah dialog.
Gunung Api Jadi Ancaman Utama
Salah satu faktor utama yang membuat Indonesia sangat rentan terhadap bencana adalah jumlah gunung api aktifnya yang mencapai lebih dari 270 buah.
"Dari jumlah tersebut, sekitar 50 gunung api sering mengalami erupsi," ungkap Suharyanto.
Selama tahun 2024 saja, aktivitas vulkanik di Indonesia tercatat cukup tinggi. Gunung Marapi di Sumatera, misalnya, mengalami erupsi yang disusul oleh banjir lahar dingin, mengakibatkan puluhan korban jiwa. Gunung Semeru di Jawa Timur juga terus menunjukkan aktivitasnya, meski skala erupsi tahun ini lebih kecil dibandingkan dengan letusan dahsyat pada Desember 2021 yang merenggut puluhan nyawa.
"Bahkan Gunung Merapi yang baru saja kami kunjungi beberapa hari lalu juga mengalami peningkatan aktivitas," tambah Suharyanto.
Berbagai Jenis Bencana Lain
Selain ancaman dari gunung api, Indonesia juga sering dilanda berbagai jenis bencana lainnya, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, gempa bumi, dan tsunami. "Hampir semua jenis bencana yang ada di dunia juga terjadi di Indonesia," ujar Suharyanto.
Pentingnya Kesiapsiagaan
Mengingat tingginya risiko bencana yang dihadapi, Suharyanto menekankan pentingnya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat. "Kita harus selalu waspada dan siap menghadapi berbagai kemungkinan bencana," katanya. (Rel/bd)
