Agam, pasbana - Muhammad Ali Al-Hafiz (20), anak pertama dari lima bersaudara, adalah sosok muda yang penuh semangat dan inspirasi. Kisah hidupnya berbalut lika-liku dan perjuangan yang tak mudah, namun pertemuannya dengan Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, menjadi titik balik dalam hidupnya.
Hafiz, yang dikenal sebagai anak cerdas baik dalam pendidikan formal maupun informal, harus menanggung beban besar setelah ibunya, Almarhumah Habibah, meninggal dunia. Sebagai anak tertua, ia mengambil alih tanggung jawab menghidupi dan merawat keempat adiknya, menggantikan peran sang ibu yang sangat mereka cintai.
Fauziati, S.Ag, wali kelas XII di MAN 5 Agam, mengenang Hafiz sebagai siswa yang selalu berprestasi dan aktif dalam berbagai kegiatan positif. "Hafiz anak yang baik, suka menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif. Dia tidak bisa diam, selalu ingin beraktivitas yang bermanfaat," katanya dengan bangga.
Namun, cobaan berat datang ketika Hafiz harus menghidupi adik-adiknya setelah kehilangan sang ibu. "Alhamdulillah, akhirnya pertolongan Allah datang melalui tangan Pak AWR," ungkap Leli, guru di MAN 5 Agam yang mengetahui perjuangan Hafiz.
Hafiz tak hanya aktif dalam akademik, tetapi juga berbagai organisasi. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris OSIM/OSIS, Ketua Umum MPK MAN 5 Agam, serta aktif dalam Pramuka, Drumband, dan kegiatan keagamaan sebagai khatib dan imam salat. Prestasinya sebagai runner-up Duta Genre tahun 2023 dan keterlibatannya dalam berbagai sanggar seni semakin mengukuhkan semangat juangnya.
Saat ini, Hafiz berkuliah di Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam UIN Imam Bonjol Padang dengan IPK 3,55. Kesungguhannya dalam belajar dan berorganisasi menunjukkan tekadnya untuk terus maju meski menghadapi banyak rintangan.
Kehadiran Bupati Agam, Dr. H. Andri Warman, yang akrab disapa Pak AWR, bagaikan oase di padang pasir bagi Hafiz dan keluarganya. Pak AWR mengangkat Hafiz dan empat adiknya menjadi anak asuhnya, memastikan bahwa mereka mendapatkan dukungan pendidikan yang mereka butuhkan. Komitmen ini bukan hanya sekadar janji, tetapi diwujudkan dengan tindakan nyata.
"Bapak akan bantu Hafiz dan adik-adik agar bisa sekolah kembali. Karena bagi bapak, pendidikan itu mutlak. Akan bapak carikan biaya," ujar Bupati dengan penuh kepedulian saat mengunjungi Hafiz pada Jumat (19/7).
Kisah Hafiz mengajarkan kita tentang keteguhan hati, semangat juang, dan pentingnya dukungan dalam meraih masa depan yang lebih baik. Dukungan dari Bupati Agam menjadi bukti bahwa di tengah cobaan, selalu ada harapan dan pertolongan yang datang dari arah yang tak terduga. Hafiz kini kembali termotivasi untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah, membawa harapan dan inspirasi bagi banyak orang.(rel/bd)