Notification

×

Iklan

Iklan

PW IPM Sumatera Barat Menggelar Aksi Solidaritas Kasus Afif Maulana di Depan Mapolda Sumatera Barat

10 Juli 2024 | 11:17 WIB Last Updated 2024-07-10T04:24:00Z


Padang, pasbana– Selasa (6/05), Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sumatera Barat menggelar aksi Aksi Solidaritas Kasus Afif Maulana di Depan Mapolda Sumatera Barat. Aksi ini bertujuan untuk mengungkapkan kekecewaan dan mendesak Polda Sumatera Barat untuk segera mengusut tuntas kasus meninggalnya Afif Maulana yang tewas karena diduga adanya penyiksaan oleh 17 Oknum Kepolisian di Jembatan Kuranji yang telah bergulir selama 30 hari dan belum menemukan titik terang.

Kegiatan yang dimulai pada pukul 15.00 WIB tersebut diikuti oleh sekitar 100 orang peserta yang terdiri dari Pimpinan Wilayah IPM Sumatera, Barat dan Dewan Pimpinan Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (DPD IMM) Sumatera Barat dan Pimpinan Pusat IPM. Mereka membawa spanduk, poster dengan pesan-pesan yang menyerukan #KamibersamaAM #Copotkapoldasumbar sebagai bentuk kekecewaan.

"Melalui aksi ini, kami ingin menyatakan kekecewaan kami terhadap Kepolisian Daerah Sumatera Barat atas lambatnya penanganan kasus AM, Kami menuntut kepada Kapolda untuk bersikap netral transparan dan akuntabel dalam kasus AM utamanya dalam hal pengungkapan fakta dilapangan tanpa adanya penambahan diluar fakta, Kami menuntut 17 oknum kepolisian yang terlibat pada kasus AM untuk ditampilkan kepada publik dan apabila Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono tidak dapat menuntaskan kasus ini ,maka  kami menuntut Irjen Pol Suharyono selaku Kapolda untuk diganti," kata Sailendra Gusnan, Ketua Umum Pimpinan Wilayah IPM Sumatera Barat.

Aksi berlangsung dengan tertib dan damai. Para peserta melakukan long march dari Gedung Dakwah Muhammadiyah Sumatera Barat dan berorasi di depan Mapolda Sumatera Barat, aksi berlangsung selama 3 Jam, ditengah aksi peserta juga menggelar Deklarasi Pelajar Anti Tawuran. Namun, saat Kombes Pol Dwi Sulistyawan beserta jajaran menyampaikan tanggapan terkait kasus ini peserta aksi memilih untuk meninggalkan Mapolda Sumatera Barat.

"Karena sejak awal aksi dimulai kita sudah sampaikan dalam orasi bahwa kami ingin bertemu langsung dengan Kapolda Sumatera Barat Bapak Irjen Pol Suharyono, namun sampai pernyataan sikap, deklarasi dan tuntutan kami sampaikan beliau belum juga terlihat, dan kami kecewa" ungkap Korlap aksi Rahmat Hanafi.




Dikutip dari inilah.com, diketahui beberapa hari yang lalu Kapolda Sumatera Barat Irjen Pol Suharyono mengatakan bahwa ia adalah kader IPM, Alumni sekolah Muhammadiyah.

Dengan aksi ini, Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sumatera Barat berharap dapat memberikan kesadaran pada Pihak Polda Sumatera Barat agar segera merealisasikan tuntutan aksi,
 
"Setelah ini kami akan mengeluarkan surat Instruksi ke seluruh Daerah se Sumatera Barat, dan terus koordinasi dengan Dewan Pimpinan Pusat untuk memastikan akan ada aksi lanjutan dengan massa yang lebih banyak lagi, " pungkas Sailendra Gusnan selaku pemimpin aksi.

Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) adalah organisasi otonom di bawah naungan Muhammadiyah yang bergerak di bidang kepemudaan dan pendidikan. IPM didirikan untuk mengembangkan potensi pelajar agar menjadi individu yang berakhlak mulia, cerdas, dan berdaya saing. Organisasi ini berfokus pada pembinaan karakter, pengembangan keterampilan, dan peningkatan kualitas pendidikan bagi para pelajar di Indonesia.(sg/hms)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update