Bukittinggi, pasbana - Disa Febriani Putri, mahasiswi Institut Seni Indonesia Padangpanjang, menghadirkan film dokumenternya yang berjudul "Tambang Soero Sawahlunto" dalam rangka Ujian Tugas Akhir di Stasiun Lambung pada tanggal 1 Juli 2024. Film ini mengangkat kisah Tambang Soero, sebuah lubang tambang batu bara bersejarah di Lembah Segar, Sawahlunto, yang telah diakui sebagai situs warisan budaya UNESCO.
Pemutaran film ini dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain, Ketua Jurusan Tv dan Film, dosen-dosen, mahasiswa dan alumni Institut Seni Indonesia Padangpanjang, serta wisatawan domestik dan mancanegara. Susi, ibunda Disa, turut hadir dan mengungkapkan rasa bangganya atas karya putrinya. "Sangat bangga anak sulungnya dapat melakukan pemutaran film di tengah khalayak umum. Disa mampu memperlihatkan karyanya dan hasil dari ilmu yang selama ini dia pelajari di kampus," tuturnya dengan penuh haru.
Film ini mendapat sambutan positif dari para penonton. Danu Arianada, salah satu penonton, mengatakan bahwa film ini memiliki banyak pesan dan informasi bermanfaat, mulai dari situs bersejarah, pesan moral, dan pengetahuan budaya. "Melakukan pemutaran di luar kampus itu sangat bagus," ujarnya. "Dari sepuluh film yang saya tonton, film ini memiliki pesan yang beraneka ragam dan informasi yang bermanfaat."
Disa berharap film dokumenternya ini dapat menambah pengetahuan masyarakat tentang sejarah Tambang Soero dan Sawahlunto secara keseluruhan. "Semua orang tidak boleh melupakan sejarah untuk menjadi pembelajaran bagi bangsa Indonesia," tuturnya. "Wisatawan mancanegara saja mengunjungi situs bersejarah ini, anak muda Indonesia tidak boleh kalah dong."
"Tambang Soero Sawahlunto" merupakan film dokumenter yang menarik dan informatif, serta memberikan pesan moral dan pengetahuan budaya yang berharga. Film ini patut ditonton oleh semua orang, terutama generasi muda, untuk mempelajari sejarah dan melestarikan budaya bangsa Indonesia.(*/hasanah)