Notification

×

Iklan

Iklan

World Islamic Entrepreneur Summit Buka Peluang Besar Bagi Industri Halal Sumatera Barat

08 Juli 2024 | 09:55 WIB Last Updated 2024-07-08T02:55:45Z


Padang, pasbana  - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, menyatakan bahwa World Islamic Entrepreneur Summit (WIES) membuka peluang besar bagi industri halal di daerahnya untuk dikenal dunia. Hal ini disampaikannya dalam agenda Road to WIES 2025 yang dihadiri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno di Padang, Minggu.

"Pada WIES tahun 2023, peserta datang dari 20 negara dengan jumlah kunjungan mencapai 10 ribu orang. Ini membuka peluang bagi industri halal Sumbar untuk lebih dikenal dunia," kata Mahyeldi.

Lebih lanjut, Mahyeldi mengungkapkan bahwa perputaran uang pada WIES 2023 mencapai Rp146,8 miliar. "Fakta ini menunjukkan WIES tidak saja membawa efek promosi, tetapi juga membawa efek ekonomi secara langsung," ujarnya.

Melihat dampak positif yang signifikan ini, Mahyeldi menegaskan komitmen Pemprov Sumbar untuk memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan WIES ke-2 pada tahun 2025. Ia menargetkan WIES 2025 akan diikuti oleh lebih banyak peserta dari berbagai negara.

"Dengan besarnya dampak yang diberikan oleh WIES tersebut, kami dari Pemprov Sumbar memberikan dukungan penuh untuk pelaksanaan WIES ke-2 pada 2025," kata Mahyeldi.

Gubernur Sumbar ini juga mendorong para pelaku industri halal di Sumbar untuk menjadikan WIES sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan menghasilkan produk berkualitas tinggi yang memiliki daya saing global.

"Saya minta pelaku industri halal di Sumbar menjadikan WIES sebagai penyemangat untuk terus berinovasi, menghasilkan produk yang berkualitas sehingga memiliki daya saing," imbuhnya.

Mahyeldi menyadari bahwa untuk memaksimalkan peluang yang telah terbuka melalui WIES, diperlukan kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan semua pemangku kepentingan lainnya. Kolaborasi ini, menurutnya, sangat penting untuk mendorong peningkatan kualitas produk yang dihasilkan industri halal di Sumbar.

"Perlu kolaborasi pemerintah dan semua pemangku kepentingan lain, terutama untuk mendorong peningkatan kualitas produk yang dihasilkan industri halal di Sumbar," jelasnya.

Lebih lanjut, Mahyeldi melihat WIES sebagai peluang emas untuk meningkatkan sektor pariwisata halal di Sumatera Barat. Ia mencontohkan beberapa daerah seperti Bali, Yogyakarta, dan NTB yang memiliki sektor pariwisata kuat yang disokong oleh industri halal.

"Daerah sentra pariwisata seperti Bali, Yogyakarta dan NTB memiliki kemampuan fiskal yang baik disokong sektor pariwisata. Ke depan, Sumbar juga bisa menjadi seperti daerah itu karena potensinya sangat besar," tutur Mahyeldi.

Senada dengan Mahyeldi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, mengatakan bahwa WIES merupakan wadah strategis untuk mempertemukan para pengusaha muslim dari 20 negara di dunia. Di platform ini, mereka dapat saling bertukar informasi, membuka peluang usaha, wawasan, dan lapangan kerja baru.

"WIES merupakan wadah yang mempertemukan para pengusaha muslim dari 20 negara di dunia untuk saling bertukar informasi, membuka peluang usaha, wawasan dan lapangan kerja baru," kata Sandiaga.

Sandiaga juga mengungkapkan bahwa WIES yang telah menjadi "milik" Sumatera Barat, membuka peluang bagi provinsi itu untuk menjadi episentrum atau pusat industri dan pariwisata halal dunia.

"WIES yang telah menjadi 'milik' Sumbar, membuat provinsi itu berpeluang menjadi episentrum atau pusat industri dan pariwisata halal dunia," ungkap Sandiaga.

Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan pusat, serta kolaborasi aktif dari semua pihak, Sumatera Barat diharapkan dapat memanfaatkan peluang emas ini untuk memajukan industri halal dan pariwisata halalnya ke kancah internasional.(rel/bd)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update