Padangpanjang, pasbana - Sekitar 600 orang lebih berhimpun di Stasiun Kereta Api Padang Panjang untuk melakukan kerja bakti membersihkan stasiun tersebut. Kegiatan ini merupakan bagian pra festival dari Gelanggang Arang #8 di Kota Padang Panjang.
Kegiatan kerja bakti yang dinamakan sebagai Goro Baro tersebut dipimpin langsung oleh PJ Walikota Sonny Budaya Putra, AP.,M.Si. dan PJ Sekdako Dr. Winarno, SE. ME. Bersama-sama dengan ASN yang berasal dari berbagai OPK, pegawai Kelurahan dan juga unsur-unsur masyarakat setempat, PJ Walikota dan PJ Sekda ikut membersihkan hampir seluruh areal di Stasiun Kota Padang Panjang.
Gelanggang Arang sendiri adalah sebuah inisiatif yang digelar oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi, dalam hal ini Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan. Galanggang Arang digelar melalui kolaborasi dengan 8 Pemerintah Daerah di Provinsi Sumatera Barat, yakni Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kota Sawahlunto, serta Kabupaten Sijunjung. Inisiatif didukung pula oleh Direktorat Jenderal Perkereta Apian (DJKA), PT KAI, PTBA, dan PT Pelindo.
PJ Walikota Padangpanjang, Sonny Budaya Putra, AP.,M.Si. dalam wawancara menyampaikan bahwa Goro Baro yang melibatkan ratusan orang ASN dan juga masyarakat ini ditujukan untuk mengibarkan semangat bersama, untuk turut serta memelihara dan merawat Stasiun Kota Padang Panjang sebagai salah satu atribut dan properti penting dari Warisan Dunia WTBOS. PJ Wali Kota Padangpanjang juga menyampaikan harapannya bahwa kelak di kemudian hari bisa didapatkan titik temu untuk pengelolaan berbagai atribut dan properti Warisan Dunia WTBOS di Padangpanjang, agar dapat memberi manfaat yang sebanyak-banyaknya kepada masyarakat sekitar.
Sonny Budaya Putra, AP.,M.Si. menyampaikan bahwa manfaat dari Warisan Dunia WTBOS dalam hal ini artinya untuk mendorong tumbuhnya sektor pariwisata budaya yang tentunya diharapkan dapat mendongkrak ekonomi budaya di kota Padangpanjang.
Dalam wawancara juga terungkap bahwa Pemko Padang panjang pernbah mengupayakan kerjasama dengan PT KAI Untuk memanfaatkan dan mengelola Stasiun Kota Padang Panjang sebagai salah satu destinasi wisata baru dan juga etalase bagi industri kreatif di Padang Panjang. Namun tampaknya waktu itu belum ditemukan titik temu tentang bentuk-bentuk kerjasama yang dapat dilakukan.
Tentunya melalui kegiatan Galanggang Arang di Kota Padang Panjang, Pemko Padang Panjang berharap akan segera dapat ditemukan suatu titik temu di antara berbagai pihak yang berkepentingan atas atribut dan properti Warisan Dunia WTBOS.
Pemko Walikota Padang Panjang juga menekankan bahwa kegiatan Gelanggang Arang diharapkan juga menjadi suatu kekuatan simbolis, untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat bangkit dari bencana yang baru saja melanda sebagian besar wilayah di Sumatera Barat, termasuk beberapa Kelurahan di Kota Padang Panjang.
Sementara itu secara terpisah dalam wawancara daring yang dilakukan, dengan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan (PPK), Direktorat Jenderal Kebudayaan, Direktur PPK Irini Dewi Wanti mengatakan bahwa dalam Gelanggang Arang diharapkan dapat menjadi suatu impuls bagi gerakan bersama. Gerakan dimaksud adalah untuk merawat, mengembangkan dan juga memanfaatkan berbagai properti dan atribut WTBOS yang sudah ditetapkan sebagai warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 2019 lalu.
Selama 2 hari, tanggal 6 dan 7 Agustus 2024, Galanggang Arang Padang Panjang akan menggelar berbagai kegiatan, di antaranya workshop seni, dialog budaya, jelajah dan diskusi, makan bajamba, permainan anak nagari, pemutaran film dan juga pertunjukan dan hiburan.
Berbagai kegiatan itu dilaksanakan untuk menghimpun berbagai lapisan masyarakat dan berbagai pihak yang berkepentingan untuk berada bersama-sama di dalam pengalaman bersama untuk menguatkan ikatan rasa kebersamaan, guna di kemudian hari menjadi modal bagi pembangunan bentuk-bentuk kerja bersama dalam hal merawat dan memanfaatkan Warisan Dunia WTBOS.
Workshop Seni dalam gelaran Gelanggang Arang #8 Kota Padang Panjang 2024 mengambil tema: “Alih Wahana Teks-Teks WTBOS ke Karya Seni Baru”. Workshop ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Agustus 2024, menghadirkan Edi Suisno (Dosen, penulis lakon), Yusuf Fadli Aser (Kurator, Rumah Ada Seni), dan Sudarmoko (Kurator Galanggang Arang), dengan moderator Mahatma Muhammad.
Workshop seni tersebut akan dilanjutkan dengan Dialog Budaya, yang tahun ini mengambil tema “Pendidikan Islam Modern di Kota Padang Panjang dan peran Warisan Dunia WTBOS di dalamnya.” Dialog ini menghadirkan 3 pembicara, di antaranya Fikrul Hanif Sufyan (Dosen, Sejawaran), Faiz Fauzan El Muhammadi, Dt. Bagindo Marajo (Ketua KAN Bkt Surungan), Edi Utama (Budayawan), dan Zelfeni Wimra (Dosen, Peneliti), dengan moderator Yose Hendra (Langgam.id).
Keesokan harinya, Rabu, 7 Agustus 2024, akan digelar Makan Bajamba di kantor KAN Lareh Nan Panjang. Kegiatan ini merupakan dukungan dari Direktorat Kepercayaan dan Masyarakat Adat (KMA). Pada siang harinya akan digelar Jelajah dan Diskusi WTBOS, yang akan menghadirkan para pemantik diskusi antara lain: Donny Eros (Kurator Galanggang Arang); Munafri (Pokdarwis Pasa Usang); dan Martalius (Pensiunan PT. KAI), dengan Moderator: Fajar Rizki (Sumatrain).
Sementara itu di panggung pertunjukan anak nagari, akan tampil di antaranya adalah Sanggar Thawalib Gunuang yang akan membawakan sebuah cerita tentang perjalanan sejarah berdirinya Thawalib Gunung. Sanggar Sikumbang Tabang dari Nagari Lareh nan panjang yang akan membawakan sebuah pertunjukan yang berangkat dari tari tari tradisi dengan narasi WTBOS di Padangpanjang.
Selain itu juga akan tampil 4 sanggar terbaik dalam kegiatan Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Padangpanjang membawakan karya musik dan karya tari terbaik mereka. Sebagai penutup akan ada hiburan yang menampilkan Adiem MF, salah seorang (Dede Pramayoza, Kurator PIC GA Padangpanjang)
[Rilis]