Padang Panjang, pasbana – Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang kembali menegaskan komitmennya dalam menciptakan lingkungan kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh civitas akademika.
Hal ini dibuktikan dengan digelarnya kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) yang salah satu agendanya fokus pada pencegahan dan penanggulangan kekerasan seksual.
Dalam acara yang berlangsung di Gedung Pertunjukan Hoeridjah Adam ini, Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanggulangan Kekerasan Seksual (SATGAS PPKS) ISI Padangpanjang, Syafran, S.Pd., M.Sc., menyampaikan bahwa kekerasan seksual dapat menimbulkan dampak yang sangat serius, baik secara fisik maupun psikologis.
Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa dan seluruh sivitas akademika tentang bahaya kekerasan seksual serta pentingnya melaporkan setiap kejadian yang mencurigakan.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap anggota keluarga besar ISI Padangpanjang merasa aman dan terlindungi. Korban kekerasan seksual tidak perlu ragu untuk melapor kepada SATGAS PPKS. Kami akan menjamin kerahasiaan identitas dan memberikan pendampingan yang komprehensif,” tegas Syafran.
Tidak Ada Toleransi untuk Perundungan dan Pelecehan
Senada dengan Syafran, anggota Komdis Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ISI Padangpanjang, Aryoni Ananta S.ds., M.Sn., menegaskan bahwa tidak ada tempat bagi perundungan dan pelecehan di lingkungan kampus ISI Padangpanjang.
“Kuncinya adalah berani melapor agar pihak kampus dapat segera mengambil tindakan,” ujarnya.
Anggota Komdis Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Padangpanjang, Yan Stevenson M.Sn., menambahkan bahwa setiap pelanggaran yang terjadi akan ditindaklanjuti sesuai dengan aturan yang berlaku.
“Sanksi yang diberikan pun beragam, mulai dari sanksi ringan hingga berat. Tujuannya adalah untuk memberikan efek jera dan menciptakan lingkungan kampus yang kondusif,” jelasnya.