Agam, pasbana- Mahasiswa KKN Kelompok 10 ISI Padangpanjang, suguhkan pentas seni "Rachana Harsa" di malam Penutupan dan Perpisahan dengan masyarakat di Nagari Tigo Koto Silungkang Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. (19/18/24).
Ketua pelaksana Abdul Radhi mengatakan, malam penutupan dan perpisahan ini bertemakan 'Rachana Harsa' yang berarti Cahaya Kebahagiaan.
"Harapan kami sebagai Mahasiswa KKN ISI Padangpanjang dapat membawa cahaya baru bagi kesenian yang ada di Nagari Tigo Koto Silungkang. Cahaya tersebut akan terus bersinar walau kami sudah kembali ke kampus tercinta kami, " jelasnya.
Radhi menambahkan, acara ini menyatu dalam Budaya, Menyala bersama zaman menyatu dalam budaya bermakna pentingnya memahami, menghargai, dan berintegrasi dengan budaya lokal. Menyala bersama zaman bermaksud pada pelestarian budaya dan perkembangan kesenian modern dimana budaya dan kesenian daerah tidak tertinggal namun tetap lestari seiring perkembangan zaman.
" Sesuai dengan kegiatan KKN kita yang memperkenalkan seni modern tapi tetap menghormati seni budaya lokal," paparnya.
Reza Riyan Saputra Syukri, anggota panitia pentas seni Rachana Harsa mengatakan, Mahasiswa yang terlibat pada KKN ini berjumlah 18 orang.
" Kami tergabung dari Prodibyang berbeda-beda, terdiri dari prodi Pendidikan Kriya, TV & Film, Fotografi, DKV, Musik, Tari, Karawitan, Desain Mode, Desain Produk, dan Teater, " tuturnya.
Wakil Ketua Kelompok 10 KKN ISI Padangpanjang Muhammad Ikbal Pratami menambahkan bahwa acara ini tak terlepas dari proker individu dari masing mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Acara ini menyuguhkan pentas seni memutar film dokumenter tentang teater Tupai Janjang, pertunjukan tari persembahan dengan penari dari anak-anak SD 20 Gumarang yang dilatih langsung oleh mahasiswa KKN.
Pertunjukan musik kontemporer, solosong, dan pertunjukan monolog, serta pertunjukan randai. Juga pameran seni rupa DKV, Fotografi yang mengabadikan kegiatan kenangan yang telah dilalui selama 30 hari berada di lokasi KKN.
Dosen Pembimbing Lapangan kelompok 10 Dr. Sulaiman Juned, M.Sn mengucapkan, Terima kasih tak terhingga kepada masyarakat melalui Wali Nagari Tigo Koto Silungkang dan Wali Jorong Gumarang Dua.
" Kami titip 18 adik kami dan banyak pelajaran yang adik-adik dapatkan di Nagari ini. Kalau bukan mengingat di tanggal 26 nanti adik-adik harus masuk kelas karena harus menyelesaikan studinya Di semester 7, maka kita tambahkan satu bulan lagi". ujar Dosen Prodi Teater yang penyair dan sutradara teater itu.
WAli Nagari Tigo Koto Silungkang Doni Cendra, S.Sos.I mengatakan, Kami masyarakat mengucapkan ribuan terima kasih tak terhingga kepada Keluarga Besar ISI Padangpanjang telah berkenan menempatkan mahasiswa KKN kelompok 10 yang luar biasa ini. Malam hari ini adalah malam perpisahan. Kami sebenarnya ingin adik-adik mahasiawa KKN tambah satu bulan lagi. Namun kita hanya punya rencana tetapi kehendak Allah yang berlaku. Adik-adik Mahasiswa tentu telah memiliki program dan tahapan prosedur di kampusnya ISI Padang Panjang untuk menyelesaikan studi perkuliahan. Tuturnya.
Doni Cendra menambahkan,
Hadirnya mahasiswa KKN dari ISI Padangpanjang mampu membangkitkan kegiatan kebudayaan dan kegiatan seni anak nagari. Adik-adik telah membangkitkan kembali kegiatan kesenian dan kebudayaan yang ada di nagari tigo Koto silungkang.
Namun kepergian mahasiswa KKN kelompok 10 ISI Padangpanjang diibaratkan kapal yang sedang berlayar ditengah laut kami ditinggalkan. Walaupun Sudah satu bulan adik-adik mahasiswa KKN disini, yang terasa bagi kami adalah adik-adik baru dua hari disini.
"Rasanya baru kemarin mereka datang dan dihari senin ini mereka sudah harus balik kembali dan berpisah dengan kami. Terima kasih telah berkenan membina dan melatih cucu, dan anak kamanakan kami, " ucapnya.
Sulaiman menambahkan, ini malam penutupan sekaligus penjemputan adik-adik kami ini. Kami memohon maaf jika ada laku yang tak pada tempatnya. mudah-mudahan pembelajaran ini bisa dibawa pulang menjadi cahaya yang terang ke kampus ISI Padang Panjang yang mereka dapatkan di sini.
"Pembelajaran yang telah diberikan Pak Wali beserta saudara-saudara kami yang berada di nagari ini. Terakhir saya petik satu bait puisi Chairil Anwar 'Kita telah lakukan apa yang kita bisa tapi kerja belum selesai, belum apa-apa, " pungkasnya.(*/Ichsan)