Padang Panjang, pasbana – Gunung Marapi yang terletak di Provinsi Sumatera Barat kembali menunjukkan aktivitas vulkanik dengan terjadinya erupsi pada pukul 15:08 WIB, Sabtu (14/09).
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), erupsi tersebut mencatat amplitudo sebesar 1,9 mm dengan durasi gempa selama 55 detik. Meskipun demikian, tinggi kolom abu vulkanik tidak teramati selama kejadian.
Hingga saat ini, status Gunung Marapi tetap berada pada Level II (Waspada). Pihak berwenang telah memberikan beberapa rekomendasi kepada masyarakat, wisatawan, dan pendaki untuk menjaga keselamatan dan kesehatan mereka dalam menghadapi potensi bahaya lebih lanjut dari aktivitas vulkanik ini.
1. Pembatasan Aktivitas di Radius 3 km
Masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Marapi serta pengunjung yang hendak mendaki gunung ini dilarang keras memasuki wilayah radius 3 km dari Kawah Verbeek, pusat aktivitas vulkanik. Area tersebut dianggap sebagai zona berbahaya, terutama jika aktivitas gunung meningkat.
2. Kewaspadaan Lahar di Musim Hujan
Warga yang tinggal di lembah atau di dekat aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi diminta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman lahar, khususnya saat musim hujan.
Lahar bisa terbentuk dari material vulkanik yang terbawa oleh aliran air dan menimbulkan bahaya besar bagi permukiman di sekitarnya.
3. Pencegahan Gangguan Kesehatan Akibat Abu Vulkanik
Masyarakat yang berada di sekitar wilayah terdampak erupsi diimbau untuk menggunakan masker pelindung untuk mencegah gangguan pernapasan (ISPA) akibat paparan abu vulkanik.
Selain itu, penggunaan pelindung mata dan kulit sangat disarankan untuk mengurangi risiko iritasi. Apabila terjadi hujan abu, warga juga diminta untuk segera mengamankan sarana air bersih dan membersihkan atap rumah dari tumpukan abu yang berpotensi menyebabkan kerusakan struktural.
4. Hindari Penyebaran Hoaks dan Patuhi Arahan Resmi
Pihak berwenang menegaskan agar masyarakat tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita bohong (hoaks) yang dapat memperkeruh suasana.
Semua pihak diharapkan mengikuti arahan resmi dari Pemerintah Daerah dan lembaga terkait demi menjaga ketenangan dan kondusivitas di masyarakat.
Dalam rangka mengantisipasi kemungkinan dampak lebih lanjut, tim gabungan dari BPBD Sumatera Barat dan instansi terkait telah siap siaga di posko pengamatan Gunung Marapi.
Mereka terus melakukan pemantauan intensif dan siap untuk melakukan evakuasi bila diperlukan.
Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau korban jiwa, namun masyarakat diminta untuk tetap waspada dan selalu mengikuti perkembangan terkini dari pihak berwenang.
Gunung Marapi merupakan salah satu gunung api paling aktif di Sumatera Barat. Dengan tingginya aktivitas vulkanik saat ini, diharapkan warga sekitar tetap menjaga kewaspadaan dan keselamatan.
Erupsi Gunung Marapi pada 14 September 2024 menandakan aktivitas vulkanik yang perlu terus dipantau. Masyarakat diimbau untuk mematuhi rekomendasi yang telah disampaikan guna menghindari risiko bahaya yang lebih besar.
Tetap ikuti informasi resmi dari pemerintah untuk menjaga keselamatan diri dan lingkungan.