Notification

×

Iklan

Iklan

Orang Tua Masih Boros? Ini Dampaknya Terhadap Masa Depan Anak

17 September 2024 | 11:53 WIB Last Updated 2024-09-17T04:53:43Z


Pasbana - Setiap manusia pasti punya sisi baik dan buruk. Tapi, menjaga akhlak (perilaku) baik itu penting banget! Nggak cuma untuk diri sendiri, tapi juga buat orang-orang di sekitar kita, termasuk keluarga dan bahkan Tuhan. Sayangnya, kalau akhlak baik ini diganti dengan kebiasaan egois, cuma mikirin diri sendiri, wah... bisa rugi besar!

Dalam teori ekonomi, seharusnya keluarga harmonis itu nggak egois. Mereka harus bisa kompromi saat mengambil keputusan penting, apalagi dalam mengatur keuangan rumah tangga. Banyak ekonom yang udah bikin teori soal gimana cara terbaik membagi sumber daya keluarga, salah satunya Theodore W Schultz di tahun 1980-an.

Orang Tua Bikin Anak Susah?


Perilaku orang tua berpengaruh besar banget loh ke kehidupan keluarga dan masa depan anak-anaknya. Sayangnya, sering banget kita lupa kalau intervensi pemerintah buat memperbaiki hidup keluarga itu nggak selalu nyentuh masalah utamanya.

Padahal, anak-anak butuh investasi, bukan cuma soal duit, tapi juga nutrisi yang baik, pendidikan berkualitas, dan lingkungan rumah yang mendukung. Sayangnya, banyak keluarga yang masih belum bisa berpikir rasional soal ini. Banyak dari mereka lebih milih memenuhi keinginan pribadi dibanding kebutuhan anak.

Kebiasaan Boros? Ini Dia Penyebabnya


Nggak bisa dipungkiri, kebiasaan buruk seperti malas, suka ngutang, ngerokok, atau konsumtif udah kayak penyakit di banyak keluarga. Apalagi sekarang teknologi makin canggih, bikin kebutuhan makin banyak, dan akhirnya banyak yang ngutang buat beli hal-hal yang sebenarnya nggak penting. Akibatnya? Uang yang seharusnya buat kebutuhan utama seperti makan, pendidikan, malah habis buat kebiasaan konsumtif.

Bayangin aja, di beberapa keluarga, beli rokok dianggap lebih penting dibanding beli makanan sehat atau bayar biaya sekolah anak. Jadi wajar kalau kemiskinan, kebodohan, dan masalah kesehatan kayak stunting (anak tumbuh kerdil) sulit banget diberantas.

Kenapa Stunting Susah Turun?


Stunting jadi salah satu masalah besar di Indonesia, terutama karena kebiasaan irasional orang tua. Misalnya, orang tua yang lebih milih ngerokok atau ngutang buat beli barang nggak penting daripada nyisihin uang buat gizi anak. Ujung-ujungnya, anak jadi kekurangan nutrisi dan tumbuh nggak optimal. Perilaku ini bikin upaya pemerintah buat mengatasi stunting jadi nggak efektif.

Upaya Pemerintah vs Kebiasaan Orang Tua


Banyak program pemerintah yang sebenarnya bagus buat membantu keluarga, seperti bantuan pangan, beasiswa, atau program literasi di Posyandu. Tapi, kalau orang tua masih punya kebiasaan buruk, semua itu percuma. Akhlak buruk orang tua bikin upaya investasi untuk anak nggak maksimal.

Apa Solusinya?


Kedepannya, selain fokus pada bantuan fisik, pemerintah dan masyarakat juga harus mulai fokus memperbaiki perilaku orang tua. Literasi tentang pentingnya tanggung jawab dan bijak dalam mengelola keuangan harus lebih intensif lagi.

Intinya, kalau perilaku keluarga makin baik, investasi buat anak juga makin efektif. Dan ini bisa jadi langkah penting buat mewujudkan *Indonesia Emas* di masa depan! Jadi, yuk mulai berubah dari sekarang!
(*)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update