Notification

×

Iklan

Iklan

Potensi Itik Lokal Sumatera Barat: Konservasi dan Pengembangan Itik Pitalah dan Bayang

08 September 2024 | 22:16 WIB Last Updated 2024-09-08T15:16:22Z


Pasbana - Ternak itik menjadi salah satu sumber daya genetik yang memiliki peran penting dalam penyediaan protein hewani. Itik tak hanya menghasilkan telur dan daging berkualitas tinggi, tetapi juga pupuk organik yang bermanfaat bagi pertanian. 

Di Indonesia, Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu provinsi penghasil itik unggulan, di mana itik Pitalah dan itik Bayang menjadi dua jenis itik lokal yang menonjol dan diakui sebagai rumpun ternak nasional oleh Kementerian Pertanian.

Sumatera Barat: Sentra Produksi Itik Lokal


Provinsi Sumatera Barat memiliki kekayaan genetika ternak itik yang tidak dimiliki daerah lain. Beberapa jenis itik lokal yang terkenal antara lain itik Pitalah, itik Kamang, itik Bayang, dan itik pacu yang berasal dari Payakumbuh. 

Keberadaan itik-itik lokal ini tidak hanya mendukung kebutuhan protein hewani di wilayah tersebut, tetapi juga menjadi bagian penting dari perekonomian masyarakat setempat. 

Bagi peternak, ternak itik dapat berperan sebagai penghasil uang tunai yang stabil, sekaligus menghasilkan pupuk organik yang sangat dibutuhkan dalam pertanian berkelanjutan  .

Konservasi dan Karakterisasi Sumber Daya Genetik Itik


Keberagaman genetik yang dimiliki oleh ternak itik lokal seperti itik Pitalah dan itik Bayang harus dilestarikan. Pelestarian ini bisa dimulai dengan melakukan inventarisasi, karakterisasi, dan konservasi sumber daya genetik (SDG). 

Menurut Rusfidra dan Heryandi (2010), langkah awal konservasi SDG pada ternak itik mencakup deskripsi fenotipik, evaluasi genetik, hingga identifikasi marka DNA. Aspek-aspek ini digunakan untuk memahami lebih jauh karakter genetik dari setiap jenis itik, sehingga dapat ditetapkan metode terbaik dalam pengembangan dan pelestarian .

Beberapa tipe marker yang digunakan dalam proses karakterisasi meliputi marka morfologis, polimorfisme protein, marka imunogenetik, dan marka molekuler (Khumnirdpetch, 2002). 

Teknik ini memungkinkan para peneliti untuk memahami sifat-sifat unggul yang dimiliki oleh itik lokal seperti Pitalah dan Bayang. Penelitian mendalam ini juga memudahkan peternak dan pemerintah dalam merumuskan strategi pengembangan yang tepat.

Itik Pitalah dan Itik Bayang: Kunci Pelestarian Plasma Nutfah


Itik Pitalah berasal dari daerah Pitalah, Kabupaten Tanah Datar, dan telah dikenal sebagai jenis itik unggul dengan produktivitas tinggi. Dikenal karena kualitas daging dan telurnya yang baik, itik ini sering dijadikan pilihan utama bagi peternak di Sumatera Barat. 

Di sisi lain, itik Bayang, yang berasal dari daerah Bayang, Kabupaten Pesisir Selatan, memiliki karakteristik fenotipik yang khas dan tahan terhadap berbagai kondisi lingkungan  .

Sejak ditetapkan sebagai rumpun ternak nasional pada tahun 2011, kedua jenis itik ini telah menjadi fokus dalam upaya pengembangan dan pelestarian plasma nutfah oleh berbagai lembaga. Identifikasi dan karakterisasi marka genetik pada itik Pitalah dan Bayang merupakan langkah strategis untuk memastikan kelangsungan spesies lokal ini. 

Melalui program konservasi yang terstruktur, keberadaan itik lokal ini dapat dipertahankan di tengah ancaman kepunahan akibat dominasi itik impor atau spesies lain yang lebih mudah dikembangkan.

Potensi Ekonomi dan Keberlanjutan


Itik Pitalah dan itik Bayang bukan hanya penting dari aspek pelestarian, namun juga memiliki nilai ekonomi tinggi. Dengan produksi telur dan daging yang stabil, kedua itik ini menjadi sumber penghasilan yang berkelanjutan bagi peternak.

Selain itu, pemanfaatan kotoran itik sebagai pupuk organik menambah nilai guna dari ternak ini dalam mendukung sektor pertanian organik di Sumatera Barat .

Dengan upaya inventarisasi dan konservasi yang terus berjalan, harapannya itik Pitalah dan Bayang akan tetap menjadi sumber daya penting bagi masyarakat Sumatera Barat, sekaligus menjadi salah satu penopang ketahanan pangan nasional. 

Keterlibatan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, lembaga riset, hingga peternak lokal, sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan plasma nutfah itik lokal Sumatera Barat ini.

Keberadaan itik Pitalah dan itik Bayang sebagai ternak lokal unggulan harus dijaga dan dikembangkan dengan serius.

Upaya pelestarian melalui identifikasi dan karakterisasi genetik menjadi langkah awal yang penting untuk memastikan keberlangsungan spesies ini di masa depan. 

Dengan dukungan semua pihak, ternak itik Sumatera Barat bisa terus berperan sebagai “pabrik” protein hewani yang membawa manfaat ekonomi dan ekologi bagi masyarakat luas.(budi) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update