Notification

×

Iklan

Iklan

Suasana Khidmat Warnai Peringatan 15 Tahun Gempa Padang di Monumen Gempa

30 September 2024 | 23:12 WIB Last Updated 2024-10-01T02:18:58Z


Padang, pasbana - Suasana khidmat menyelimuti peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) Kota Padang, Senin (30/9/2024). Bertempat di Monumen Gempa Padang, Jalan Gereja, acara ini menandai 15 tahun sejak peristiwa gempa bumi dahsyat yang mengguncang Kota Padang pada 30 September 2009. Peringatan kali ini tidak hanya mengenang para korban, tetapi juga menjadi momentum penting untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman bencana, terutama gempa Megathrust Mentawai.

Penjabat Wali Kota Padang, Andree Algamar, dalam sambutannya menegaskan bahwa Pemerintah Kota Padang terus memperkuat langkah-langkah kesiapsiagaan. “Kami telah memastikan kesiapan shelter, uji coba sirine peringatan dini, hingga simulasi bencana secara berkala,” ungkap Andree. Langkah-langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat, meminimalisir korban, dan mempercepat pemulihan pascabencana.

Pemerintah Kota Padang terus memfokuskan perhatian pada ancaman Megathrust Mentawai, yang berpotensi memicu gempa besar di masa depan. Dalam kesempatan tersebut, Andree juga menekankan pentingnya edukasi mitigasi bencana sejak dini. Program ini melibatkan keluarga, komunitas, serta institusi pendidikan untuk menciptakan masyarakat yang mandiri dan siap melakukan evakuasi saat bencana terjadi. 

"Tujuan utama kami adalah memastikan masyarakat tahu cara menyelamatkan diri dan orang terdekat ketika bencana datang," tambahnya.

Peringatan HKB dimulai dengan doa bersama dan mengheningkan cipta pada pukul 17.15 WIB, waktu yang sama dengan terjadinya gempa 15 tahun silam. Acara dilanjutkan dengan penaburan bunga di Monumen Gempa Padang, sebagai penghormatan kepada para korban yang gugur.

Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara ini, termasuk Sekretaris Utama BNPB Rustian, Pelaksana Tugas Gubernur Sumatera Barat Audy Joinaldy, dan Kepala BMKG Wilayah I Medan, Hendro Nugroho. Juga hadir tokoh masyarakat dan pelaku sejarah, seperti Fauzi Bahar, Wali Kota Padang periode 2004-2014, serta Andreas Sofiandi, yang menjadi pemrakarsa berdirinya Monumen Gempa Padang.

Dalam sambutannya, Fauzi Bahar mengenang betapa krusialnya peran media, terutama radio, dalam memberikan arahan kepada masyarakat saat gempa terjadi. “Pada saat itu, RRI menjadi sarana utama untuk menyampaikan instruksi agar masyarakat segera mengungsi karena adanya ancaman tsunami dari BMKG,” jelas Fauzi. Ia juga memuji konsistensi Pemerintah Kota Padang dalam mengadakan peringatan HKB setiap tahun sebagai bentuk komitmen untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Sementara itu, Andreas Sofiandi menyampaikan apresiasinya terhadap Pemko Padang atas perawatan Monumen Gempa yang tetap terjaga. "Monumen ini bukan hanya tempat penghormatan bagi para korban, tetapi juga simbol ingatan kolektif bagi generasi mendatang. Monumen ini selalu menjadi tempat singgah bagi siapa saja yang datang ke Padang," tuturnya.

Peringatan HKB di Monumen Gempa Padang menjadi pengingat penting bahwa kesiapsiagaan terhadap bencana adalah kunci untuk melindungi masyarakat dari risiko yang lebih besar di masa depan.(rel/bd)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update