Notification

×

Iklan

Iklan

Taratak Tuo: Asal-usul Nenek Moyang Minangkabau yang Penuh Misteri

11 September 2024 | 22:50 WIB Last Updated 2024-09-11T23:56:06Z


Pasbana - Tahukah kamu bahwa ada kisah menarik tentang asal-usul nenek moyang orang Minangkabau yang berawal di kaki Gunung Marapi? 

Menurut Tambo, sebuah catatan sejarah lisan Minangkabau, tempat pertama nenek moyang ini bermukim disebut Lagundi Nan Baselo, Letaknya di lereng Gunung Marapi, dan dari sanalah sejarah panjang peradaban Minangkabau bermula.

Konon, nenek moyang Minangkabau adalah keturunan Raja Iskandar Zulkarnain dari Makedonia, seorang tokoh legendaris dari sekitar tahun 336-335 SM. Raja ini memiliki tiga anak laki-laki: Maharaja Alif, yang menjadi Raja di Romawi; Maharaja Dipang, yang menjadi Raja di China; dan yang paling kecil, Maharaja Diraja, yang akhirnya sampai di Pulau Emas (sekarang Sumatera). 

Dalam pelayaran mereka, mereka melihat cahaya emas dari kejauhan, yang ternyata adalah puncak Gunung Marapi. Seiring air surut, mereka akhirnya turun dan menjadikan daerah sekitar gunung ini sebagai tempat tinggal pertama.

Di sinilah nama Galundi Nan Baselo muncul, menjadi tempat berkumpul pertama mereka sebelum memulai perkampungan yang disebut Taratak. Taratak ini kemudian berkembang dan menjadi cikal bakal peradaban Minangkabau. 

Bahkan sekarang, lokasi ini dianggap sebagai kawasan cagar budaya yang dilestarikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tanah Datar.

Tim Legendaris Maharaja Diraja


Maharaja Diraja tidak sendirian. Dalam perjalanannya, ia ditemani oleh beberapa panglima yang memiliki keahlian unik dan membawa nuansa internasional pada cerita ini. 

Ada Anjiang Mualim, pengawal kerajaan yang berasal dari Persia (sekarang Iran), Kambiang Hutan, seorang ahli penghancur dari Kamboja, dan Harimau Champo serta Kuciang Siam, yang masing-masing ahli dalam berburu dan penyelamatan dari Kamboja dan Siam (Thailand). 

Nama-nama mereka diambil dari karakteristik dan kemampuan mereka, yang menunjukkan betapa multikulturalnya awal mula bangsa ini.

Perkembangan Taratak Tuo


Seiring waktu, setelah air laut yang menutupi sebagian besar daratan Sumatra mulai surut, nenek moyang Minangkabau mulai memperluas wilayah mereka. Mereka tidak hanya berhenti di satu tempat, tetapi juga mendirikan perkampungan lain yang dikenal dengan nama Batur

Dari sinilah adat istiadat Minangkabau mulai dibentuk, dengan dipimpin oleh tokoh-tokoh penting seperti Datuk Ketumanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang. Nama-nama besar ini masih dihormati hingga hari ini dalam struktur adat Minangkabau.

Warisan Sejarah di Lereng Gunung Marapi


Meskipun sebagian besar dari kehidupan awal mereka kini hanya bisa ditemukan dalam bentuk cerita lisan dan tambo, jejak-jejak mereka masih ada. 

Di daerah lereng Gunung Marapi, batu-batu besar yang dipercaya sebagai tempat mereka berkumpul masih dapat ditemukan, bersama dengan kuburan-kuburan misterius yang sering menjadi tempat berdoa bagi orang-orang yang datang. 

Bahkan sampai sekarang, ada keyakinan bahwa Minangkabau berasal dari lereng-lereng subur Gunung Marapi, tempat yang memberikan kehidupan dan warisan kepada keturunan mereka.

Kisah tentang Taratak Tuo ini bukan hanya legenda belaka, tetapi juga cerminan betapa kuatnya ikatan antara masyarakat Minangkabau dengan tanah leluhur mereka. Hingga kini, jejak sejarah ini masih bisa kita temui dan pelajari, membawa kita lebih dekat pada akar budaya Minangkabau yang kaya dan penuh makna. Makin tahu Indonesia. (Budi) 

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update