Limapuluh Kota, pasbana- Sebanyak 89 unit rumah tahfidz pada tahun 2023 sukses diwujudkan H. Safaruddin Dt. Bandaro Rajo saat memimpin kabupaten Limapuluh Kota yang tersebar di 69 nagari kabupaten Limapuluh Kota. Safaruddin juga manargetkan seluruh nagari di Limapuluh Kota minimal sudah mempunyai 1 rumah tahfizh.
Hal tersebut diapresiasi salah seorang masyarakat kenagarian Pilubang Ijon (45), Jumat (13/9), mengapresiasi program sukses Safaruddin dalam mewujudkan rumah tahfidz di Limapuluh Kota.
Menurut Ijon di kediamannya, dengan telah banyaknya berdiri rumah tahfiz satu nagari satu rumah tahfiz sesuai gagasan bupati Safaruddin, bukan dalam bentuk fisik bangunan yang harus disediakan oleh pemkab. Tapi mengajak semua elemen masyarakat, termasuk tokoh-tokoh masyarakat, niniak mamak, alim ulama, pemuda, bundo kanduang dapat mensukseskan dan menggerakan di nagari-nagari.
Hebatnya program rumah tahfiz ini, bisa juga melalui lembaga adat, lembaga swadaya masyarakat, individu dan sebagainya yang tujuannya untuk melahirkan generasi yang cerdas, berakhlak, dan berbudi pekerti serta taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT menurut ajaran islam yang dipresentasikan kepada pandai baca qur'an 30 juz.
Keberadaan rumah tahfiz, juga mendidik anak-anak dari dini rajin sholat, cerdas secara intelegensi, dan cerdas spritual, serta memiliki keseimbangan emosional yang tinggi.
Kami sudah mendengar, dari 89 rumah tahfidz didata oleh bagian kesra dan tersebar di 69 nagari, baru 55 rumah tahfidz binaan nagari yang terealisasi dalam rentang waktu 3 tahun. Inilah yang memperoleh intervensi pemda untuk insentif guru tahfidznya 2 orang per rumah tahfidz dengan nilai 150 ribu per bulan.
Kenapa hanya 55 dan bukan 89, walaupun jumlah yang didata 89, karena hanya 55 rumah tahfidz tersebut yang sudah memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur Perbup.
“Dan untuk pendirian rumah tahfizh tentu minimal sudah ada puluhan siswa yang dididik selama kurang lebih 1 tahun. Karena kondisi itu pemerintah kabupaten Limapuluh Kota belum bisa memenuhi pendirian rumah tahfizh selain 55 rumah tahfizh. Namun Pemkab Limapuluh Kota berkomitmen tetap memberikan edukasi setiap nagari agar untuk pendirian rumah tahfizh itu agar terpenuhi,” kata Ijon menjelang pergi ke ladang untuk Goro.
Ijon menambahkan, sebagai masyarakat pinggiran di Limapuluh Kota berharap rumah tahfidz ini terus diwujudkan dan dilanjutkan kembali oleh Dt. Safaruddin bersama Darman Sahladi. Karena betapa banyaknya umat yang masih terbata-bata dan belum bisa membaca Al-quran, pun demikian dengan para calon hafidz yang saat ini membutuhkan fasilitas penunjang pendidikan Qur’annya.
“Harapan inilah yang mendorong kami bertekad agar kabupaten Limapuluh Kota kembali dipimpin H. Safaruddin bersama Darman Sahladi untuk memajukan daerah khususnya generasi qurani. Semoga kedepan rumah tahfidz ini meningkat dan ada di setiap nagari kabupaten Limapuluh Kota untuk mewujudkan generasi qurani yang di didik untuk menjadi hafidz berdaya yang mampu memberikan kemaslahatan pada masyarakat suatu saat nanti,” pungkasnya.
Sebelumnya, H. Safaruddin Dt. Bandaro Rajo, mengatakan program unggulan rumah tahfiz merupakan ikhtiar untuk menyiapkan generasi penghafal al-qur'an di masa mendatang.
"Jika setiap rumah tahfiz di nagari selama dua tahun menghasilkan 10 lulusan, maka kita Limapuluh Kota bakal punya 1.580 hafiz dan hafizah. Target kita kedepan, bagaimana agar seluruh nagari di Limapuluh Kota minimal sudah mempunyai 1 rumah tahfizh. Dengan begitu kita akan memiliki imam salat jemaah yang fasih bacaan al-qur'an serta kader-kader ustadz dan generasi qurani," singkatnya. (BD)