Notification

×

Iklan

Iklan

Lomba Video Feature, Disa Febriani Putri Raih Juara Harapan 2

04 Oktober 2024 | 09:01 WIB Last Updated 2024-10-04T02:01:39Z



Padang Panjang, pasbana – Komunitas Seni Kuflet kembali menunjukkan kualitasnya di ajang perlombaan tingkat provinsi. Salah satu anggotanya, Disa Febriani Putri, berhasil meraih Juara Harapan 2 dalam perlombaan feature yang diselenggarakan oleh Badan Pengelola Kawasan Cagar Budaya Sumatera Barat (BPK3SUMBAR). 

Lomba tersebut mengusung tema "Warisan Dunia Ombilin Sumatera Barat", dan Disa berhasil menarik perhatian juri dengan filmnya yang berjudul Lubang Tambang Soero. 

Akbar, Ketua Umum Komunitas Seni Kuflet, mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian ini. "Disa telah memberikan yang terbaik. Karya filmnya tidak hanya menonjolkan sisi historis dari Sawahlunto, tetapi juga menggambarkan aspek mistis yang kerap dikaitkan dengan lokasi bersejarah tersebut," jelas Akbar.




Film Lubang Tambang Soero mengangkat cerita tentang kota kecil Sawahlunto, sebuah kota yang dikenal sebagai bekas tambang batubara peninggalan masa kolonial Belanda. Lubang Tambang Soero, salah satu objek bersejarah di kota ini, menjadi fokus utama film. 

Disa Febriani Putri, yang juga berperan sebagai sutradara dan penulis naskah, mengatakan bahwa lubang tambang ini memiliki daya tarik tersendiri, terutama karena kisah mistis yang melekat padanya.



"Hampir semua pengunjung tertarik datang ke Lubang Tambang Soero karena aura mistis yang kuat. Wisata sejarah ini menjadi salah satu sarana untuk mempromosikan Kota Sawahlunto," ungkap Disa. Ia juga menambahkan bahwa terdapat banyak peristiwa menarik dari masa kolonial Belanda yang terjadi di tambang ini, sehingga setiap kunjungan ke lokasi tersebut memberikan pengalaman yang berbeda.


Disa menjelaskan bahwa ide awal pembuatan feature ini berangkat dari kecintaannya sebagai putri asli Sawahlunto. Sejak kecil, ia telah akrab dengan sejarah tambang batubara Ombilin dan melihat potensi besar dalam mengangkat warisan dunia tersebut ke dalam karyanya.

“Proses riset dilakukan secara mendalam dan berkelanjutan. Saya berusaha mengumpulkan data yang akurat dan sesuai dengan fakta, tanpa ada rekayasa. Riset ini tidak bisa dilakukan sekali saja, karena informasi bisa datang kapan saja dan dari mana saja,” papar Disa. Ia mengakui bahwa fleksibilitas dalam pengumpulan data sangat penting untuk menghasilkan karya yang otentik.




Sebagai anak Kota Arang, julukan untuk Sawahlunto, Disa merasa bangga bisa berkontribusi dalam mengeksplorasi Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS) melalui karyanya. "Film ini menjadi bentuk motivasi saya untuk terus mengeksplorasi dan mempromosikan warisan sejarah ini," tutupnya.

Dengan prestasi yang diraih oleh Disa Febriani Putri, Komunitas Seni Kuflet semakin menunjukkan peran pentingnya dalam pengembangan seni dan budaya, khususnya dalam melestarikan warisan sejarah di Sumatera Barat.

*(*/Soerya)*

PILKADA 50 KOTA




×
Kaba Nan Baru Update