Notification

×

Iklan

Iklan

Pengabdian Masyarakat UNP Kembangkan Ekowisata Berbasis Komunitas di Koto Sani

07 Oktober 2024 | 07:02 WIB Last Updated 2024-10-07T00:02:26Z



Solok, pasbana - Sebagai bagian dari upaya memajukan pariwisata lokal, tim dosen Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di Nagari Koto Sani, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. 

Program yang didanai oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) ini bertujuan untuk mengembangkan ekowisata berbasis komunitas (Community-Based Tourism/CBT) di wilayah tersebut.

PKM ini dipimpin oleh Dr. Nofrion, M.Pd., dengan dukungan anggota tim Dra. Rahmanelli, M.Pd., dan Dr. Fitri Arsih, M.Pd. Kegiatan ini berlangsung dari Agustus hingga Desember 2024, dengan pusat kegiatan di Jorong Padang Belimbing, yang terkenal dengan salah satu objek wisata unggulan Kabupaten Solok, yakni Pemandian Aia Angek. Dua mahasiswa, Fajri Ananda Hade dan Ajie Pangabean, juga turut dilibatkan dalam proyek ini.

Dalam penjelasannya, Dr. Nofrion mengungkapkan bahwa program PKM ini merupakan kelanjutan dari penelitian ilmiah yang dilakukan pada 2022, yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Penelitian tersebut membahas pengembangan model pariwisata berbasis komunitas, dengan tujuan melibatkan masyarakat secara aktif dalam memajukan pariwisata lokal.

"Dalam program ini, kami menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan pariwisata yang berbasis lingkungan. Ini sejalan dengan konsep ekowisata yang dikembangkan oleh UNESCO," jelas Dr. Nofrion.

Kegiatan yang dilaksanakan meliputi penyuluhan tentang pengelolaan sampah, sanitasi objek wisata, kebersihan kolam pemandian, serta pelatihan untuk pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) setempat. Selain itu, promosi melalui media sosial dan peluang pengembangan penginapan di sekitar objek wisata juga menjadi bagian dari program ini.

Tim dosen UNP menggunakan pendekatan “SP2R” dalam mengembangkan ekowisata di Koto Sani. Metode ini terdiri dari empat tahap: 1) Sosialisasi, 2) Pendampingan, 3) Pengawasan, dan 4) Refleksi. Pada tahap awal, dilakukan studi banding untuk memberikan gambaran kepada masyarakat tentang pengelolaan wisata yang lebih baik.

Kegiatan sosialisasi melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemerintah nagari, pemuda, tokoh masyarakat, dan kelompok sadar wisata (Pokdarwis). Pada tahap pendampingan, tim dosen bekerja langsung dengan para anggota Pokdarwis, pedagang makanan dan minuman, serta pemilik rumah yang berpotensi dijadikan tempat penginapan atau homestay. Pengawasan dilakukan secara berkala untuk memantau perkembangan, sementara refleksi dilakukan untuk mengevaluasi sejauh mana target-target program telah tercapai.

Walinagari Koto Sani, Erinal Dianto, menyambut baik program ini dan menegaskan komitmen pemerintah nagari untuk mendukung kegiatan yang dilakukan oleh tim dosen UNP. "Kami siap memfasilitasi segala kebutuhan yang diperlukan selama program ini berlangsung," ujar Erinal.

Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Pemuda Aia Angek, Syaiful, yang menyampaikan rasa terima kasih atas kontribusi UNP. Ketua Pokdarwis Aia Angek, Natril, S.Pd., menambahkan bahwa program ini sangat penting agar masyarakat setempat lebih memahami potensi daerah mereka, terutama dalam mengelola sumber daya alam seperti pemandian air panas.

Sejalan dengan tema pengembangan ekowisata, para pihak yang terlibat dalam kegiatan ini menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Partisipasi aktif dari masyarakat sekitar juga dinilai sebagai kunci keberhasilan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan di Koto Sani.

Dengan dukungan dari berbagai pihak dan metode yang terstruktur, diharapkan pengembangan ekowisata berbasis komunitas di Koto Sani mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga keindahan alam setempat.(rel/bd) 
×
Kaba Nan Baru Update