Oleh: Tarisa Suseno,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas
Pasbana - Peternakan jangkrik keluarga di Simalanggang, Kecamatan Payakumbuh, Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, didirikan pada tahun 2019 dan dikelola oleh anggota keluarga.
Bapak Jaya Suseno, pemilik peternakan, menjelaskan bahwa tingginya permintaan jangkrik di kios burung mendorong mereka membuka usaha ini. Budidaya jangkrik mudah dan terjangkau, menjadi sumber pendapatan tambahan.
Bapak Jaya Suseno juga menjelaskan bagaimana cara budidaya jangkrik yang benar, yang harus dilakukan adalah;
Memilih Lokasi
Cuaca mempunyai pengaruh yang besar terhadap penetasan dan pertumbuhan jangkrik, sehingga lokasinya tidak boleh terlalu dingin atau terlalu panas.
Jika suhu terlalu tinggi, telur tidak akan menetas secara optimal sehingga sering menyebabkan kegagalan panen.
Persiapan Kandang
Kandang merupakan tempat utama untuk memelihara jangkrik, peternakan ini menggunakan triplek sebagai bahan dasar kandang dengan ukuran 1,20 m x 2,40 m dengan tinggi kaki 60 cm. Modal satu kandang biasanya berkisar Rp300.000 - 400.000 .
Menyiapkan Bibit
Bibit yang bagus biasanya berwarna kuning keemasan dan agak sedikit mengkilat. Bibit biasanya akan menetas dalam waktu 4 sampai 5 hari.
Pakan
Pakan yang diberikan tergantung dengan umur jangkrik itu sendiri,
Saat umur jangkrik kurang dari 20 hari, pakan yang di berikan adalah pur yang di haluskan dan gedebong pisang.
Umur 20 hari sampai panen, pakan yang di berikan yaitu daun singkong dan pur atau juga bisa diganti dengan sisa roti.
Kertas telur juga sangat di perlukan dalam budidaya jangkrik, biasanya di gunakan untuk tempat tinggal jangkrik di dalam kandang yang di susun hingga memenuhi setengah bagian kandang jangkrik.
Jika sudah sampai masa panen, yang harus di siapkan adalah karung goni untuk memasarkan jangkrik. Biasanya satu karung di isi dengan kertas telur dan diisi dengan ½ kg jangkrik.
Harga pasaran untuk 1 kg jangkrik biasanya Rp 40.000 – 60.000
Cara budidaya jika dilakukan dengan benar juga akan memberikan hasil yang maksimal.
“Kalau lancar, satu kandang bisa menghasilkan 40 kg jangkrik, dan keuntungan sekali panen bisa mencapai Rp 1,8 juta,” ujar Bapak Jaya Suseno.
Jadi, beternak jangkrik merupakan solusi cerdas untuk meningkatkan keuangan rumah tangga, dengan banyak manfaat dan potensi penghasilan yang menjanjikan.
Meski terdapat tantangan yang harus diatasi, namun dengan pengelolaan yang baik dan pemahaman proses pertumbuhannya, bisnis ini dapat menjadi sumber pendapatan penting bagi keluarga.
Oleh karena itu, penting bagi mereka yang ingin mencoba budidaya ini untuk terus belajar, beradaptasi dengan kondisi pasar dan memperhatikan aspek kesehatan dan kebersihan dalam proses budidaya untuk menjamin hasil yang optimal. Makin tahu Indonesia.(*)