Padang Panjang, pasbana– Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi Kriya Seni Institut Seni Indonesia (ISI) Padang Panjang menyelenggarakan pelatihan membatik bagi ibu-ibu kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Desa Wisata Kubu Gadang.
Kegiatan yang berlangsung dari 14 September hingga 30 Oktober 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan keahlian masyarakat setempat dalam menghasilkan produk-produk batik yang dapat dijadikan souvenir khas desa wisata tersebut.
Pelatihan ini dipimpin oleh Hendra, M.Sn., selaku ketua tim pengabdian, dengan dukungan dua anggota, Ferawati, M.Sn., dan Izan Qomarats, M.Sn.
"Pelatihan membatik ini merupakan upaya untuk meningkatkan kompetensi masyarakat Kubu Gadang dalam menciptakan produk-produk batik yang bernilai jual tinggi, khususnya sebagai souvenir wisata," ujar Ferawati, M.Sn., Sekretaris Program Studi Kriya Seni ISI Padang Panjang.
Kegiatan ini juga didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRTPM) Kemenristek Dikti tahun 2024. Menurut Ferawati, produk batik yang dihasilkan nantinya akan beragam, mulai dari sajadah batik, syal, deta, hingga kain panjang dan pajangan.
Ketua tim pelaksana, Hendra, M.Sn., menekankan pentingnya kegiatan ini bagi pengembangan ekonomi masyarakat sekitar.
“Desa Wisata Kubu Gadang, yang sudah dikenal melalui berbagai prestasi lokal dan nasional serta atraksi budaya seperti silek lanyah, selama ini belum memiliki souvenir khas yang dihasilkan langsung oleh masyarakatnya. Melalui pelatihan ini, kami berharap para peserta dapat mengembangkan kemampuan untuk memproduksi batik sebagai souvenir unggulan desa wisata ini,” jelasnya.
Ia juga menambahkan, tingginya kunjungan wisatawan ke Kubu Gadang memberikan peluang besar bagi masyarakat setempat untuk meningkatkan penghasilan melalui penjualan produk batik. Produk-produk batik yang dihasilkan dari pelatihan ini akan menambah nilai jual bagi sektor pariwisata Kubu Gadang, memberikan alternatif souvenir khas yang berkualitas.
Pimpinan Pokdarwis Kubu Gadang, Yuliza Zein, S.E., S.Ak., mengungkapkan rasa syukurnya atas pelatihan ini. “Kami sangat berterima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada Pokdarwis Kubu Gadang. Pelatihan ini tentu akan meningkatkan keterampilan kami dalam membuat produk batik yang bisa langsung ditawarkan kepada para wisatawan yang datang ke Kubu Gadang,” ujarnya.
Sebagai bagian dari program pelatihan ini, juga dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Jurusan Kriya Seni ISI Padang Panjang dan Pokdarwis Kubu Gadang. Yuliza berharap, dengan adanya MoU ini, kerja sama yang lebih luas dan saling menguntungkan dapat terjalin antara kedua belah pihak.
Melalui pelatihan ini, diharapkan desa wisata Kubu Gadang dapat semakin berkembang dengan produk-produk unggulan batik yang tidak hanya memperkaya budaya setempat, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.(*/Soerya)