Notification

×

Iklan

Iklan

UMKM Bakso dan Mie Ayam Pak De di Batusangkar: Potensi dan Keuntungan dalam Pengembangan Usaha di Lingkungan Sekolah

07 Oktober 2024 | 10:02 WIB Last Updated 2024-10-07T03:02:31Z
Bakso dan Mie Ayam Pak De SMA Negeri 1 Batusangkar Jl. Sutan Alam Bagagarsyah No.41,
Batusangkar, Sumatera Barat. Foto: Dami Ika Pratami 


Oleh: Dami Ika Pratami (Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Andalas)


Pasbana  - Bakso adalah sejenis makanan khas Indonesia yang terbuat dari daging giling, biasanya daging sapi, yang dicampur dengan tepung tapioka dan bumbu-bumbu. Adonan tersebut dibentuk bulat dan direbus hingga matang. Bakso sering disajikan dalam kuah kaldu dengan mie, tahu, dan sayuran, serta dilengkapi dengan sambal dan kecap untuk menambah rasa. Makanan ini sangat populer dan bisa ditemukan di berbagai tempat, mulai dari pedagang kaki lima hingga restoran.

Pengembangan usaha di lingkungan sekolah memiliki potensi yang sangat besar untuk memberikan keuntungan terhadap pelaku usaha Yang berada di lingkungan sekolah. Dengan adanya lingkungan akademik yang terdiri dari siswa, guru, dan tenaga pendidik lainnya, menjadikan lingkungan sekolah sebagai tempat yang berpotensi dalam mengembangkan usaha terutama terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Usaha Bakso dan Mie Ayam Pak De yang terletak di Jalan Sutan Alam Bagagarsyah Nomor 41, Batusangkar. Usaha tersebut telah berdiri kurang lebih selama 8 tahun. Usaha Pak De ini merupakan salah satu contoh dari usaha yang sangat menguntungkan dan digandrungi oleh banyak kalangan, terutama bagi para siswa yang berada di lingkungan Kota Batusangkar. Bakso dan Mie Ayam Pak De berada di pusat Kota Batusangkar dan dikelilingi oleh beberapa sekolah diantaranya yaitu SMA Negeri 1 Batusangkar, SMP Negeri 1 Batusangkar, SMP Negeri 2 Batusangkar. Hal itulah yang menjadi alasan mengapa usaha di lingkungan sekolah menjadi peluang usaha yang sangat menguntungkan bagi para pelaku usaha UMKM.

“Membuka usaha di lingkungan sekolah memberikan peluang yang sangat menguntungkan bagi uasaha saya. Karena, selain tempat yang strategis yang berada di pusat kota dan juga faktor utamanya yaitu berada di lingkungan sekolah. Apalagi bakso merupakan salah satu jajanan yang paling disukai oleh semua kalangan teutama anak sekolah,” Kata Pak De selaku pemilik usaha.


Pak De dan lokasi berjualan Bakso - Foto: Dami Ika Pratami


Dengan harga yang relative murah, yaitu sekitas Rp 10.000 per porsi Bakso dan Mie Ayam Pak De tetap konsisten dengan kualiatas dan originaliatas dalam setiap rasa yang ditawarkan. Hal ini dibuktikan dengan masih berdiri dan terus berkembangnya usaha Bakso dan Mie Ayam Pak De ditengah banyaknya persaingan pasar.Virena, (19 tahun) salah satu langganan Bakso dan Mie Ayam Pak De mengungkapkan pengalamannya beralangganan bakso disini. “Saya sudah menjadi langganan bakso disini sudah sejak saya masih SMA, karena selaian rasanya yang enak dengan harga Rp 10.000 per porsi, masih bisa dijangkau oleh kantong anak sekolah”, ujarnya.

Denagn banyaknya respon positif mengenai usaha Bakso dan Mie Ayam Pak De membuktikan bahwa, membuka usaha di lingkungan sekolah merupakan peluang yang sangat menguntungkan terutama bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Karena selain memberikan keuntuangan finansial kepada para pelaku usaha, juga dapat memberiakan contoh positif tentang bisnis kepada para generasi muda terutama Gen-z.

UMKM di lingkungan sekolah tidak hanya memberikan keuntungan finansial bagi para pelaku usaha, tetapi juga memberikan manfaat sosial yang signifikan. Dengan adanya usaha seperti Bakso dan Mie Ayam Pak De di sekitar SMA Negeri 1 Batusangkar, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Selain itu, keberadaan UMKM di lingkungan sekolah juga dapat menjadi contoh bagi siswa-siswi tentang pentingnya kewirausahaan dan kerja keras dalam mencapai kesuksesan.

Dengan demikian, pengembangan UMKM di lingkungan sekolah bukan hanya tentang mencari keuntungan semata, tetapi juga tentang menciptakan dampak positif yang lebih luas bagi masyarakat dan lingkungan sekitar. Melalui kerjasama yang baik antara pelaku usaha, sekolah, dan masyarakat, potensi-potensi yang ada dapat dioptimalkan untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif.(*)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update