Padang Panjang, pasbana – Komunitas Seni Kuflet kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih juara kedua dalam Lomba Video Feature yang diadakan oleh Badan Pelestarian Kebudayaan Wilayah 3 (BPK3) Sumatera Barat. Karya yang berjudul Orang Rantai ini disutradarai oleh Dahlia Braga Yova, seorang sineas perempuan yang aktif di Komunitas Seni Kuflet, Padang Panjang.
Dalam keterangannya, Yova mengungkapkan bahwa lomba tersebut mengangkat tema Warisan Dunia Ombilin Sumatera Barat. Film Orang Rantai menceritakan kisah kelam para buruh paksa atau "orang rantai" yang bekerja di tambang batubara Ombilin, Sawahlunto.
Menurut Yova, film ini mengangkat sejarah tentang para tahanan yang didatangkan dari luar Sumatera, terutama dari Pulau Jawa, yang kemudian dipaksa bekerja di tambang batubara. Para tahanan ini dikenal sebagai "orang rantai" karena tangan, kaki, dan leher mereka dirantai untuk mencegah pelarian.
“Sebutan orang rantai karena mereka dianggap penjahat oleh kolonial Belanda, yang memberontak terhadap kebijakan penjajahan,” jelas Yova.
Yova menjelaskan bahwa film ini tidak hanya berfokus pada kisah para buruh paksa, tetapi juga menyoroti bagaimana sejarah ini membentuk identitas Sawahlunto sebagai kota warisan dunia.
Proses pembuatan filmOrang Rantai dimulai dengan riset mendalam selama kurang lebih empat bulan. Yova dan timnya melakukan perjalanan bolak-balik antara Padang Panjang dan Sawahlunto untuk menggali informasi langsung dari narasumber yang mengetahui secara detail sejarah orang rantai.
"Kami melakukan riset berkali-kali untuk memastikan semua fakta yang kami sajikan akurat dan sesuai dengan sejarah aslinya," ungkap Yova, yang memiliki darah Aceh-Bengkulu.
Usaha keras ini, lanjut Yova, membuahkan hasil yang manis. Ia mengaku bangga karena kerja kerasnya tidak sia-sia dan mendapatkan apresiasi besar dari juri. "Ini hadiah untuk Komunitas Kuflet dan juga orang tua saya yang selalu mendukung," ujarnya penuh haru.
Film Orang Rantai tidak hanya berhasil membawa Komunitas Seni Kuflet meraih penghargaan, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam melestarikan dan menyebarkan sejarah penting dari Sumatera Barat kepada generasi muda.
Dengan prestasi ini, Komunitas Seni Kuflet terus membuktikan diri sebagai salah satu komunitas seni yang produktif dan berpengaruh di Sumatera Barat, khususnya dalam pengembangan film dan seni budaya.(*/Soerya)
