Anggota DPRD Kota Payakumbuh, Jen Zuldi. |
Payakumbuh, Pasbana - Bagi sebagian orang melaporkan praktik politik uang adalah hal yang menakutkan, tetapi tidak untuk beberapa warga Payakumbuh. Para kaum ibu ini mengaku berani melaporkan menerima uang suap, salah satunya karena kesadaran mereka.
Anggota DPRD Kota Payakumbuh, Jen Zuldi menyebut keberanian kaum ibu ini untuk berani melapor ke Bawaslu adalah hal patut diapresiasi. Pasalnya banyak yang takut melapor ke Bawaslu.
"Yang merusak demokrasi adalah politik uang, ketika para ibu ini berani bersuara, sesungguhnya mereka adalah pahlawan demokrasi dalam pelaksanaan Pilkada Payakumbuh," kata Jen Zuldi.
Para ibu ini melaporkan politik uang ke Bawaslu Payakumbuh pada Rabu, 27 November siang. Laporan tersebut diterima langsung oleh Anggota Bawaslu Payakumbuh.
Ibu ibu ini mengaku mendapatkan uang, diduga pemberi uang menyuruh mereka untuk memilih Paslon Nomor 03.
"Dalam demokrasi politik uang ini menjadi momok yang merusak masa depan, seharusnya masyarakat berani untuk bersuara menolak dan melaporkan jika ada politik uang," kata Anggota DPRD Fraksi PKS ini.
Bawaslu berjanji akan memproses laporan tersebut dan akan membahas di Gakkumdu. (BD)