Notification

×

Iklan

Iklan

Festival Budaya Lamang Kujuik: Membangun Kebersamaan dan Memacu Potensi Ekonomi Nagari Batipuh Ateh

01 November 2024 | 06:40 WIB Last Updated 2024-11-01T07:45:36Z



Tanah Datar, pasbana – Festival Budaya 1500 Lamang Kujuik di Nagari Batipuh Ateh menyuguhkan perayaan kolosal bertajuk “Basamo Mangko Manjadi,” sebuah tari massal yang menggambarkan kebersamaan masyarakat setempat dalam tradisi pembuatan Lamang Kujuik. Berlangsung di Lapangan Bola Kaki Simpang Empat, acara ini memukau ribuan penonton yang datang dari berbagai penjuru, baik dari ranah maupun rantau, sekaligus memperlihatkan semangat pelestarian budaya lokal.

Mengenalkan Budaya dan Merajut Silaturahmi


Dalam festival yang digelar satu nagari, satu event ini, Pemuda-pemudi Batipuh Ateh berhasil menghadirkan kesenian yang kental dengan kearifan lokal. Tarian mereka mengisahkan bagaimana Lamang Kujuik menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat setempat, yang sejak dahulu menjadi salah satu penghidupan dan warisan budaya, kerap hadir dalam berbagai upacara adat seperti Batagak Panghulu dan Baralek.



Penjabat Sementara Bupati Tanah Datar, Arry Yuswandi, mengungkapkan apresiasinya atas terlaksananya festival ini. Menurutnya, kegiatan seperti ini tidak hanya memperkenalkan budaya Batipuh Ateh kepada masyarakat luas, tetapi juga mempererat hubungan antar-warga, baik mereka yang berada di kampung halaman maupun yang merantau. “Kami sangat menghargai kerja keras masyarakat dalam melaksanakan kegiatan ini. Ini menjadi langkah penting dalam pelestarian dan promosi potensi nagari kita,” ujar Arry.

Dampak Ekonomi Berkelanjutan


Lebih dari sekadar hiburan, Festival Budaya 1500 Lamang Kujuik diperkirakan membawa dampak ekonomi yang signifikan. Arry menyebutkan, acara ini telah mendorong geliat ekonomi setempat melalui sektor kuliner, transportasi, akomodasi, dan kerajinan tangan. 



"Acara ini bukan hanya sekadar seremonial, tetapi juga strategis dalam membangkitkan sanggar seni, mendorong UMKM, dan menumbuhkan rasa kebersamaan membangun nagari," jelasnya.


Kolaborasi untuk Kemajuan Bersama


Dalam sambutannya, Wali Nagari Batipuh Ateh, Ade Putra, menegaskan bahwa acara ini terlaksana berkat sinergi antara pemerintah daerah dan berbagai pihak terkait. “Berkat kerja sama yang solid, Festival Budaya 1500 Lamang Kujuik dapat terlaksana dengan baik. Harapannya, acara yang berlangsung dari 31 Oktober hingga 1 November 2024 ini dapat berjalan sesuai rencana,” ungkap Ade.




El Dt. Gadang, salah satu tokoh perantau dari Batipuh Ateh, turut mengapresiasi festival ini sebagai momentum untuk mengenalkan Batipuh Ateh sebagai nagari yang digital, beradat, dan religius. “Kami sangat bangga melihat acara ini terlaksana. Harapannya, Batipuh Ateh bisa terus berkembang dengan tetap menjunjung nilai adat dan agama sebagai fondasi dalam pembangunan nagari,” ujarnya.


Menghidupkan Sanggar dan Membangkitkan UMKM


Festival ini juga diharapkan menjadi titik balik bagi kebangkitan sanggar-sanggar seni dan UMKM di Batipuh Ateh, sehingga potensi lokal dapat terus berkembang dan memberikan dampak berkelanjutan bagi perekonomian nagari. Dengan kekayaan budaya dan semangat kolaborasi, Batipuh Ateh siap menapaki masa depan yang lebih baik, menjadikan budaya sebagai penggerak ekonomi sekaligus kebanggaan bersama.

Festival Budaya 1500 Lamang Kujuik di Batipuh Ateh ini tidak hanya sekadar perayaan adat, tetapi juga upaya nyata dalam mempertahankan identitas budaya yang kuat, sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat lokal. Makin tahu Indonesia.(rl/bd)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update