Padang Panjang, pasbana – Harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Pusat Padang Panjang mengalami pergerakan yang beragam pada minggu keempat November 2024.
Di tengah stabilitas sebagian besar harga kebutuhan pokok, penurunan dan kenaikan harga pada beberapa komoditas mencuri perhatian. Menurut Chandra Erfiko, SE, seorang analis perekonomian Pemko Padang Panjang, penurunan harga cabai merah dan seledri yang cukup signifikan dapat berdampak pada penghasilan petani lokal jika tidak dikelola dengan baik.
“Harga cabai merah turun sebesar Rp1.333, dari Rp35.167 menjadi Rp33.834 per kilogram. Seledri pun turun hingga Rp3.000, dari Rp18.000 menjadi Rp15.000 per kilogram,” ungkap Chandra, Sabtu (30/11/2024). Penurunan ini, meski memberikan sedikit ruang bagi konsumen, dapat menjadi alarm bagi sektor pertanian lokal jika terus berlanjut.
Selain cabai merah dan seledri, komoditas lain seperti cabai hijau, cabai rawit, dan bawang daun justru menunjukkan tren kenaikan. Cabai hijau mengalami kenaikan Rp2.333 menjadi Rp31.333 per kilogram, cabai rawit naik Rp1.500 menjadi Rp25.500 per kilogram, dan bawang daun melonjak Rp2.000 menjadi Rp7.000 per kilogram.
“Kenaikan ini masih dalam batas wajar dan belum signifikan mempengaruhi daya beli masyarakat,” tambah Chandra.
Di sisi lain, stabilitas harga komoditas utama masih terjaga, memberi kepastian bagi konsumen dan pelaku usaha. Beras, misalnya, tetap bertahan pada harga berikut:
Komoditas lain seperti gula pasir, tepung terigu, telur ayam ras, dan berbagai jenis daging juga tidak mengalami perubahan harga yang berarti. Stabilitas ini menjadi angin segar di tengah ketidakpastian pasar global yang kerap mempengaruhi harga pangan lokal.
- Beras Kualitas I: Rp17.000/kg
- Beras Kualitas II: Rp16.084/kg
- Beras Kualitas III: Rp15.333/kg
“Harga daging sapi bertahan di Rp141.667 per kilogram, sementara minyak goreng dalam berbagai kemasan tetap berada di kisaran Rp17.000 hingga Rp20.667 per kilogram,” papar Chandra.
Meski penurunan harga membawa keuntungan jangka pendek bagi konsumen, Chandra mengingatkan pentingnya menjaga keseimbangan harga agar penghasilan petani tidak tergerus.
“Peran pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, baik melalui kebijakan pasokan maupun distribusi, menjadi kunci untuk mencegah fluktuasi yang terlalu tajam,” pungkasnya.
Dengan dinamika harga yang terus bergerak, masyarakat diimbau tetap bijak dalam menyikapi perubahan ini, sementara pemerintah diharapkan terus memantau agar keseimbangan antara kepentingan petani dan konsumen tetap terjaga.(bd/rel)