Notification

×

Iklan

Iklan

Pameran Etnofotografi Pencak Silat Minangkabau Akan Dibuka Menteri Kebudayaan, Fadli Zon

19 November 2024 | 22:24 WIB Last Updated 2024-11-19T15:24:20Z



Pasbana - Pameran etnofotografi pencak silat Minangkabau yang bertajuk “Pauleh: A Bridge for Cultural Diplomacy” karya Edy Utama, akan dibuka oleh Menteri Kebudayaan Indonesia, Dr. Fadli Zon, 20 November 2024. 

Pameran dilaksanakan oleh Makara Art Centre, Univesitas Indonesia, yang didukung Minang Diaspora Network-Global (MDN-G) ini akan berlangsung 20-25 November 2024. 




Pembukaan pameran dilaksanakan tanggal 20 November 2024, Pukul 15.00-17.00 dan akan dimeriahkan oleh penampilan pencak silat mahasiswa Universitas Yarsi Jakarta serta pencak silat seni oleh dua seniman seni pertunjukan Minangkabau, Piter Salayan dan Jefri Usman.

Menurut Direktur Makara Art Centre Dr. Ngatawi Zastrow, A.Ag, M.Si, pelaksanaan kegiatan pameran pencak silat Minangkabau sebagai warisan budaya tak benda dunia (Intangible Cultural Heritage of Humanity), diharapkan akan mendorong terjadinya konsolidasi dan terjalinnya hubungan silaturahmi antar anak nagari. Bahkan dapat menjadi stimulus untuk memperkuat rasa kebangsaan, karena pencak silat adalah identitas budaya bangsa Indonesia, yang mempunyai sejarah panjang dalam kehidupan suku bangsa di Indonesia. 




Sementara, Presiden Minang Diaspora Network- Global (MDN-G), Fasli Jalal, menilai kegiatan pameran tentang tradisi pencak silat Minangkabau ini sangat penting, terutama untuk melacak kembali berbagai nilai-nilai dan kearifan lokal, yang mungkin sebagian generasi muda Minangkabau, terutama yang ada di perantauan tidak begitu mengenalnya lagi. Jadi dengan adanya pameran etnofografi ini, dapat mendorong anak-anak Minangkabau, terutama yang besar di perantauan untuk mempelajari kembali berbagai nilai dan kearifan lokal Minangkabau.

Dalam pameran ini, Edy Utama akan memamerkan 40 buah karya foto dari berbagai kegiatan pencak silat Minangkabau di Sumatera Barat, yang dibuat antara tahun 2007-2019. Foto-foto yang ditampilkan umumnya berkisar tentang gambaran pencak silat sebagai kegiatan untuk memperkuat sambungan silaturahmi antar anak nagari, yaitu silek galombang (silek songsong) serta tradisi pencak silat Ulu Ambek.




Untuk memperkenalkan lebih jauh tradisi pencak silat Minangkabau melalui pameran etnofotografi, juga akan diadakan “Bincang-bincang Budaya” dengan mengusung tema “Pencak Silat Sebagai Ekspresi Budaya Minangkabau”, dengan nara sumber Prof. Amri Marzali, Don Hasman , Dr. Lg. Sarasawti Putri, Edy Utama dengan moderator Gunawan Wicaksono. Bincang-bincang budaya ini dilaksanakan Sabtu, 23 November 2024 di Makara Art Centre, Univesitas Indonesia.

Setelah memamerkan karya etnofotografinya di Makara Art Centre, Edy Utama akan mengusung pameran yang sama ke Polandia untuk dipamerkan di The Asia and Pacific Museum Warsawa, bekerjasama dengan The Institute Ethnology and Cultural Anthropology at Warsaw University,  yang dimulai 5 Desember 2024 s.d 10 Januari 2025.




UNESCO (Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB) mengakui bahwa pencak silat telah menjadi identitas dan pemersatu bangsa Indonesia, karena mengandung nilai-nilai persahabatan, sikap saling menghormati dan mempromosikan kohesi sosial. 

Ada pula yang berpendapat bahwa tradisi pencak silat bukan hanya sekedar bela diri, namun juga menjadi bagian dari jalan hidup bagi para pelakunya. 

Pencak silat dianggap dapat menjadi energi positif untuk menjalin hubungan yang baik sesama manusia dan lingkungan. Bahkan ada pula yang mengatakan, pencak silat dapat pula menjadi jalan untuk lebih mendekatkan diri pelakunya pada Yang Maha Pencipta.
 
Tradisi pencak silat Minangkabau, yang merupakan salah satu rumpun utama dari tradisi pencak silat  Indonesia, dengan jelas memperlihatkan berbagai unsur positif seperti digambarkan di atas.

Edy Utama sebagai seorang fotografer yang tertarik mengembangkan pendetakan etnofotografi, terutama tentang kehidupan masyarakat dan kebudayaan Minangkabau, mengusungnya menjadi sebuah pameran budaya dengan topik “Pauleh: A Bridge for Cultural Diplomacy”. 




Pameran budaya ini didukung oleh Kementrian Kebudayan Indonesia (Dirjenbud), Makara Art Centre, The of Institut Ethnologi and Cultural Anthropology at Warsawa University dan The Asia an Pacific Museum, Warsawa, Minang Diaspora Network- Global (MDN-G).

Edy Utama telah memamerkan karya etnofotografinye, antara lain di Gallery East-West Centre, Honolulu (Minangkabau Procession of Sumatra, 2012), Budaya Matrilneal (Tokyo, 2015, Padang 2022), dan Minangkabau Cultural Landscape (Padang, 2021).

Credit foto: Edy Utama

(rilis)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update