Padang, pasbana – Penjabat Wali Kota Padang, Andree Harmadi Algamar, menegaskan sikap Pemerintah Kota (Pemko) Padang dalam mendukung Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai satu-satunya organisasi profesi dokter di wilayah tersebut. Pernyataan ini disampaikan dalam acara pelantikan pengurus IDI Kota Padang periode 2024-2027 di sebuah hotel di Kota Padang, Sabtu (16/11/2024).
"Kami pastikan Pemko Padang hanya mengakui IDI sebagai organisasi profesi tunggal dokter di Padang," ujar Andree. Menurutnya, keberadaan organisasi profesi tunggal penting untuk menjaga standar layanan kesehatan, etik, kompetensi, serta mutu pelayanan kesehatan.
“Dualisme organisasi hanya akan menciptakan risiko terhadap keselamatan pasien,” tegasnya.
### **Komitmen Pemko Padang untuk Mendukung IDI**
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap IDI, Pemko Padang telah mewakafkan 33 tenaga medisnya untuk mengabdi di organisasi tersebut. Dua di antaranya adalah Kepala Dinas Kesehatan Srikurnia Yati dan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Feri Mulyani Hamid, yang turut dilantik dalam kesempatan tersebut.
"Dengan demikian, kami berharap komunikasi antara IDI dan Pemko bisa semakin lancar ke depan," tambah Andree.
Dalam pidatonya, Andree juga mendorong tenaga medis untuk terus meningkatkan pengetahuan dan memperbanyak riset, khususnya dalam pengembangan obat tradisional lokal. Ia menyinggung potensi besar dari kekayaan alam dan praktik tradisional yang dimiliki masyarakat, seperti yang dilakukan oleh komunitas tradisional Mentawai.
“Siapa tahu, obat yang paling ampuh justru ada di negeri kita sendiri,” tandasnya.
### **IDI Kota Padang Apresiasi Hubungan Harmonis dengan Pemko**
Ketua IDI Kota Padang, dr. Muhammad Riendra, menyampaikan apresiasinya atas dukungan penuh yang diberikan oleh Pemko Padang selama ini, terutama di bawah kepemimpinan Andree Harmadi Algamar.
"Semoga hubungan baik ini dapat terus terjaga demi kemajuan bersama," ujarnya.
Di tengah acara pelantikan, IDI Kota Padang sebenarnya sempat merencanakan kegiatan bedah visi dan misi calon wali kota. Namun, rencana tersebut dibatalkan setelah mendapatkan teguran dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
"Kami sepakat untuk tidak melaksanakannya karena berdasarkan informasi dari Bawaslu, debat yang tidak diselenggarakan KPU itu melanggar aturan," ungkap dr. Riendra.
### **Pentingnya Kolaborasi untuk Meningkatkan Layanan Kesehatan**
Pelantikan pengurus IDI periode 2024-2027 ini menjadi momen penting untuk memperkuat kolaborasi antara Pemko Padang dan tenaga medis. Dukungan Pemko terhadap IDI sebagai organisasi tunggal profesi diharapkan dapat mendorong peningkatan mutu layanan kesehatan, sekaligus melindungi masyarakat dari risiko layanan yang tidak terstandarisasi.
Langkah ini juga mencerminkan komitmen Pemko Padang untuk menciptakan ekosistem kesehatan yang berkelanjutan, inovatif, dan berbasis potensi lokal. (Tsa)