Notification

×

Iklan

Iklan

PW IPM Sumatera Barat Usung Tagline "Pelajar Inklusif" dalam Rakerwil 2024

04 November 2024 | 18:37 WIB Last Updated 2024-11-04T11:39:09Z

Padang, pasbana  – Pimpinan Wilayah Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PW IPM) Sumatera Barat secara resmi meluncurkan tagline “Pelajar Inklusif” dalam Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) tahun ini. 

Tagline ini menggambarkan komitmen PW IPM Sumatera Barat untuk mengintegrasikan nilai-nilai Islam berkemajuan dengan prinsip inklusivitas dalam pergerakannya, sambil merespons isu-isu global yang dihadapi pelajar masa kini.

Ketua Umum PW IPM Sumatera Barat, Sailendra Gusnan, menjelaskan bahwa tagline "Pelajar Inklusif" akan menjadi landasan utama bagi setiap langkah kita.

“Dengan prinsip inklusif, kami ingin meneguhkan kerja nyata yang berkemajuan dan bermanfaat tidak hanya bagi IPM, tetapi juga untuk seluruh elemen masyarakat sekitar. Kami harap gerakan ini dapat memperluas dampak positif bagi lingkungan,” ungkap Sailendra.

Dalam Rakerwil kali ini, PW IPM Sumatera Barat membahas berbagai strategi dan pendekatan yang akan diambil untuk merespons dinamika dunia pendidikan, ilmu pengetahuan, serta tantangan yang dihadapi generasi muda. 

Pandangan idealitas IPM yang berbasis pada ideologi Islam berkemajuan dan nilai-nilai Muhammadiyah diselaraskan dengan realitas yang dihadapi pelajar dalam era kemajuan teknologi saat ini. 

Langkah-langkah yang diambil turut berkontribusi dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045 melalui peningkatan mutu pelajar yang siap bersaing secara global.

Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik PW IPM Sumatera Barat, Tsabit Aqdamana Filhaq, turut menyoroti pentingnya tagline ini dalam mendorong pelajar untuk berkreativitas dan berinovasi.

“Dengan tagline 'Pelajar Inklusif', saatnya pelajar Sumatera Barat mengembangkan potensi diri, berinovasi, dan berkreasi untuk menghadapi perkembangan zaman. Kami yakin ini akan membawa dampak positif yang signifikan bagi para pelajar,” ujar Tsabit.

PW IPM Sumatera Barat berharap, melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, mereka dapat menciptakan ruang inklusif bagi pelajar yang memungkinkan terciptanya interaksi dan interkoneksi ilmu yang saling mendukung, serta mendorong pembangunan pendidikan yang lebih baik.(tsa)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update