Notification

×

Iklan

Iklan

Sejarah Surau Dagang Rao-Rao: Warisan Budaya yang Berdiri Kokoh Sejak 1837

27 November 2024 | 10:42 WIB Last Updated 2024-11-27T03:42:40Z
 

Pasbana - Surau Rao-Rao adalah salah satu jejak sejarah yang memperlihatkan semangat perdagangan dan keberagamaan masyarakat Minangkabau. Berdiri sejak tahun 1837, surau ini tidak hanya menjadi saksi bisu perjalanan waktu tetapi juga pusat kehidupan spiritual dan budaya. 

Artikel ini akan mengupas sejarah, keunikan, serta peran penting Surau Rao-Rao hingga kini.

Mengapa Surau Rao-Rao Penting dalam Sejarah?

Bayangkan sebuah bangunan sederhana yang dibangun lebih dari satu abad lalu, tetap berdiri kokoh hingga saat ini tanpa menggunakan besi maupun kawat pada struktur tonggaknya. 

Surau Rao-Rao mencerminkan keahlian dan keuletan masyarakat Minangkabau zaman dahulu. Berdasarkan catatan pengurus surau, konstruksi ini menggunakan batu bata yang disusun seperti dianyam.

Surau ini didirikan oleh para pedagang asal Rao-Rao, Tanah Datar, yang berdagang di Payakumbuh. Lokasinya strategis, berada di perbatasan Kelurahan Kotokaciak Kubu Tapak Rajo dan Nunang Daya Bangun, Kota Payakumbuh.

Selain menjadi tempat ibadah, surau ini menjadi simbol semangat perantauan dan nilai-nilai keislaman yang dijaga turun-temurun.

Ciri Khas Arsitektur Tradisional

Salah satu daya tarik Surau Rao-Rao adalah desain arsitekturnya yang unik. Dibangun tanpa menggunakan besi atau kawat, bagian tonggak surau ini didukung oleh batu bata dua lapis yang disusun seperti anyaman. Teknik ini tidak hanya menunjukkan kecerdikan dalam memanfaatkan material lokal, tetapi juga keahlian konstruksi tradisional yang diwariskan secara turun-temurun.

Pada tahun 2009, Surau Rao-Rao mengalami renovasi, terutama pada bagian atap. Namun, struktur aslinya tetap dipertahankan untuk menjaga keaslian nilai sejarah dan arsitektur tradisional.

Peran Surau Rao-Rao Hingga Kini

Meski usianya sudah hampir dua abad, Surau Rao-Rao masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah oleh masyarakat sekitar.

Pemeliharaan rutin dilakukan untuk menjaga kelestariannya. Tidak hanya itu, surau ini juga menjadi saksi berbagai aktivitas keagamaan dan kebudayaan, memperkuat ikatan masyarakat sekitarnya.

Mengapa Surau Rao-Rao Layak Dikunjungi?

  • Jejak Sejarah Perdagangan: Surau ini adalah bukti nyata peran penting para pedagang Minangkabau dalam menyebarkan nilai keislaman.
  • Keunikan Arsitektur: Desain bangunan yang unik tanpa besi dan kawat memperlihatkan kepandaian masyarakat lokal dalam teknik konstruksi tradisional.
  • Warisan Budaya: Hingga kini, surau ini tetap menjadi pusat kehidupan spiritual dan kebudayaan masyarakat sekitar.
Menghargai Warisan Sejarah
Surau Rao-Rao adalah bukti betapa kaya dan beragamnya budaya serta sejarah Indonesia. Dengan melestarikan tempat-tempat bersejarah seperti ini, kita tidak hanya menjaga aset budaya, tetapi juga memberikan inspirasi bagi generasi mendatang untuk menghargai tradisi dan identitas mereka.

Kunjungi Surau Rao-Rao di Payakumbuh untuk merasakan langsung sejarah dan nilai spiritual yang diwariskannya. Jadikan perjalanan Anda tidak hanya sebagai eksplorasi budaya tetapi juga pengingat akan kekayaan warisan nenek moyang kita.

Sejarah dan keunikan Surau Rao-Rao adalah aset yang tidak ternilai. Bangunan ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga simbol kebersamaan, semangat, dan kearifan lokal masyarakat Minangkabau. 

Dengan melestarikan dan menceritakan kembali kisahnya, kita turut menjaga semangat perjuangan dan keberagamaan yang telah bertahan sejak 1837. Makin tahu Indonesia.(Budi) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update