Satu Nagari Satu Event: Menjaga Tradisi, Membangun Pariwisata
Acara pembukaan berlangsung meriah dengan kehadiran Direktur Pengembangan SDM dan Ekonomi Kreatif Kemenkraf Fahmy Akmal, yang mewakili Menteri Pariwisata, bersama jajaran pejabat daerah, termasuk Bupati Tanah Datar Eka Putra, serta tokoh masyarakat dan tamu undangan.
Membangkitkan Semangat Pasca Bencana
Dalam sambutannya, Bupati Eka Putra menyampaikan harapan besar bahwa FPM 2024 menjadi momen kebangkitan seni dan budaya Minangkabau setelah musibah erupsi Gunung Marapi dan galodo yang melanda Tanah Datar.
"Kami ingin api semangat ini kembali membara dari Ranah Minang, sebagai dorongan untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional. Kami percaya, ini adalah awal kebangkitan pasca bencana," ucap Eka Putra dengan penuh semangat.
Lebih dari sekadar perayaan, FPM 2024 menjadi simbol kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku seni dalam menjaga warisan budaya dari generasi ke generasi.
Festival dengan Cita Rasa Nusantara
Mengangkat tema “Pesona Budaya untuk Dunia,” FPM 2024 menampilkan beragam acara budaya yang mencerminkan kekayaan adat Minangkabau, mulai dari tari kolosal, pawai budaya, hingga pagelaran silat dan songket.
Tak hanya itu, sajian kuliner khas Minangkabau tempo dulu dan pasar UMKM turut menyemarakkan festival ini.
Fahmy Akmal dari Kemenkraf menegaskan bahwa komitmen Tanah Datar dalam menggelar acara budaya berkelas membuat FPM rutin masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).
Fahmy Akmal dari Kemenkraf menegaskan bahwa komitmen Tanah Datar dalam menggelar acara budaya berkelas membuat FPM rutin masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN).
"FPM 2024 adalah salah satu dari enam event Sumatera Barat yang masuk KEN tahun ini, bukti bahwa kekayaan budaya dan tradisi Minangkabau mendapat tempat istimewa di panggung nasional," ujar Fahmy.
Penghargaan untuk Nagari Berprestasi
Pada kesempatan tersebut, penghargaan diberikan kepada nagari-nagari yang telah berhasil menyelenggarakan event budaya secara konsisten. Nagari Padang Ganting, Barulak, dan Atar mendapatkan penghargaan atas penyelenggaraan minimal dua kali, sementara Nagari Rambatan keluar sebagai juara dengan nilai tertinggi dalam penyelenggaraan perdana.
Menggerakkan Ekonomi dan Pariwisata Lokal
Staf Ahli Keuangan Pemprov Sumbar, Syaiful Bahri, menyampaikan bahwa event seperti FPM bukan hanya soal melestarikan budaya, tetapi juga berkontribusi pada ekonomi lokal.
"Sinergitas masyarakat dalam mendukung FPM 2024 menciptakan dampak ekonomi positif, terutama bagi sektor UMKM dan pariwisata. Dengan Sapta Pesona Pariwisata, kita harap festival ini berjalan lancar dan memberikan kenangan indah bagi pengunjung," tegasnya.
Merajut Masa Depan Pariwisata Minangkabau
Dengan harapan besar dan semangat kebersamaan, FPM 2024 di Tanah Datar bukan hanya panggung seni, tetapi juga ruang pertemuan jiwa masyarakat Minangkabau yang terus menjaga warisan leluhur mereka.
Event ini menjadi bukti bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan, memberikan energi baru bagi kebangkitan pariwisata Sumatera Barat.
Festival ini akan berlangsung hingga 8 Desember 2024, membawa pesan bahwa budaya adalah identitas yang harus dirawat dan dikembangkan untuk masa depan yang lebih gemilang.(rel/bd)