Notification

×

Iklan

Iklan

Jejak Megah Kerajaan Pagaruyung: Dari Dataran Tinggi Minangkabau ke Penjuru Nusantara

24 Desember 2024 | 15:33 WIB Last Updated 2024-12-24T08:33:47Z
 


Pasbana - Bayangkan sebuah kerajaan megah yang tak hanya menguasai dataran tinggi Sumatra, tetapi juga menjalin pengaruh hingga ke negeri-negeri jauh di Asia Tenggara. Kerajaan Pagaruyung, yang berdiri di jantung Sumatra, adalah salah satu jejak peradaban besar Nusantara yang kini menjadi bagian dari Provinsi Sumatera Barat, sebagian Provinsi Riau, dan pesisir barat Sumatera Utara. Warisan sejarahnya masih terasa hingga hari ini, baik dalam budaya, adat, maupun kisah heroik yang terus diceritakan.

Dari Bukit Barisan ke Pelabuhan-pelabuhan Penting


Menurut catatan Tomé Pires dalam Suma Oriental, wilayah Minangkabau kala itu meliputi dataran tinggi tempat rajanya tinggal serta wilayah pesisir seperti Arcat (antara Aru dan Rokan) hingga Jambi. Bahkan pelabuhan-pelabuhan strategis seperti Panchur Barus, Tiku, dan Pariaman menjadi bagian penting dari jalur perdagangan kerajaan ini. Pelabuhan Teluk Kuantan di timur Sumatra disebut sebagai pusat aktivitas maritim yang menjadi penghubung antara Minangkabau dan dunia luar.

Tak hanya itu, Pagaruyung memiliki pengaruh besar di tanah Indragiri, Siak, dan Arcat, menunjukkan betapa luasnya wilayah kekuasaan kerajaan ini. Hal ini bukan hanya tentang peta wilayah, tetapi juga bagaimana Pagaruyung menjadi pusat kebudayaan dan pemerintahan yang disegani.

Pengaruh yang Melampaui Pulau Sumatra


William Marsden dalam bukunya The History of Sumatra (1784) menulis bahwa pengaruh Kerajaan Pagaruyung tidak hanya mencakup hampir seluruh Sumatra, tetapi juga menjangkau kerajaan-kerajaan kecil di luar pulau tersebut. Bahkan, ada sekitar 62 hingga 75 kerajaan kecil di Filipina, Brunei, Thailand, Malaysia, hingga Nusa Tenggara Timur dan Barat yang mengakui Pagaruyung sebagai induknya.

Menariknya, hubungan ini bukan berbasis pada penaklukan atau upeti seperti kerajaan-kerajaan besar lainnya. Pagaruyung menjalin hubungan diplomasi yang lebih lunak, berbasis pada kebudayaan dan kesamaan nilai adat. Hal ini menjadikan Pagaruyung sebagai salah satu pusat peradaban yang unik di Nusantara.

Jejak yang Tak Pernah Pudar


Hingga hari ini, jejak Kerajaan Pagaruyung masih dapat ditemukan dalam tradisi Minangkabau. Istana Basa Pagaruyung di Batusangkar, meski sudah beberapa kali mengalami rekonstruksi, tetap menjadi simbol kebesaran sejarah ini. Tradisi adat yang mengedepankan musyawarah dan mufakat juga menjadi salah satu warisan terbesar Pagaruyung yang masih hidup di tengah masyarakat modern.

Kerajaan ini juga berperan besar dalam membentuk identitas budaya Minangkabau yang terkenal dengan nilai-nilai egaliter, semangat perantauan, dan kecintaan pada ilmu pengetahuan. Tidak heran, Pagaruyung sering dianggap sebagai salah satu sumber inspirasi besar dalam sejarah Nusantara.

Pelajaran dari Masa Lalu


Melihat ke belakang, Kerajaan Pagaruyung bukan hanya tentang kejayaan sebuah kerajaan, tetapi juga pelajaran tentang bagaimana sebuah peradaban mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan berbagai wilayah lain tanpa harus menggunakan kekuatan militer. Di tengah hiruk-pikuk dunia modern, nilai-nilai ini tetap relevan dan layak untuk direnungkan.

Jika Anda berkesempatan mengunjungi Sumatera Barat, jangan lupa untuk singgah ke Istana Basa Pagaruyung dan resapi kekayaan sejarah yang ditinggalkan. Di sana, Anda akan menyadari bahwa Pagaruyung bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi juga sumber inspirasi bagi masa depan.Makin tahu Indonesia. (budi)

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update