Sawahlunto, pasbana – Dalam upaya memperkuat ketahanan keluarga sebagai pondasi utama masyarakat, Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sawahlunto menyelenggarakan Seminar Parenting Ketahanan Keluarga di Aula Kemenag Kota Sawahlunto, Jumat (6/12).
Kegiatan ini menyoroti fenomena LGBT dan pentingnya peran keluarga dalam mencegah dampak negatifnya terhadap masyarakat.
Seminar bertema “Jauhkan Diri, Keluarga, dan Lingkungan dari Fenomena LGBT” ini dihadiri langsung oleh Kepala Kantor Kemenag Kota Sawahlunto, H. Dedi Wandra, bersama Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP), Ny. Siti Aisyah. Selain itu, sejumlah pejabat Kemenag seperti Kasubbag TU Zainul Arizal, kepala seksi, kepala KUA, pimpinan madrasah, dan ASN di lingkungan Kemenag turut mengikuti kegiatan tersebut.
Seminar yang berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting ini menghadirkan Akhmal Akhmad, Ketua LPPM Sumatera Barat, sebagai pembicara utama.
Dalam pemaparannya, Akhmal menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai benteng pertama dalam menghadapi tantangan sosial modern, termasuk isu LGBT yang semakin berkembang.
Peran Keluarga dalam Pencegahan
Akhmal menjelaskan bahwa keluarga merupakan institusi utama dalam membentuk karakter anak dan mencegah pengaruh negatif dari lingkungan luar.
“Ketahanan keluarga adalah kunci untuk melindungi generasi muda dari berbagai fenomena sosial, termasuk LGBT. Dengan membangun komunikasi yang baik dan memperkuat nilai-nilai agama dalam keluarga, kita dapat menciptakan generasi yang tangguh,” ujarnya.
Ia juga menggarisbawahi pentingnya edukasi yang tepat kepada anak-anak tentang bahaya pergaulan bebas dan pengaruh negatif media sosial.
“Orang tua harus lebih aktif terlibat dalam kehidupan anak-anak, baik secara fisik maupun emosional. Ini bukan hanya soal mengawasi, tetapi juga mendampingi dan memberi teladan,” tambahnya.
Respons Positif dari Peserta
Seminar ini mendapatkan respons positif dari para peserta yang hadir. Salah satu peserta, Zainul Arizal, mengungkapkan bahwa kegiatan ini memberikan wawasan baru tentang cara menjaga ketahanan keluarga di era digital. “Kita mendapatkan panduan praktis yang sangat relevan untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seminar seperti ini perlu lebih sering diadakan untuk membangun kesadaran masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Ketua DWP, Ny. Siti Aisyah, mengapresiasi inisiatif ini sebagai langkah nyata Kemenag Kota Sawahlunto dalam membangun masyarakat yang lebih tangguh.
“Kita berharap, melalui edukasi seperti ini, masyarakat akan lebih memahami pentingnya peran keluarga dalam menghadapi tantangan zaman,” ujarnya.
Langkah Strategis untuk Masa Depan
Seminar ini menjadi salah satu langkah strategis Kemenag Kota Sawahlunto dalam menciptakan masyarakat yang harmonis dan berdaya. Dengan mengintegrasikan nilai-nilai agama dalam kehidupan keluarga, Kemenag berharap dapat meminimalisasi dampak negatif dari fenomena sosial yang berkembang.
Seminar ini tidak hanya menekankan pentingnya kesadaran individu, tetapi juga perlunya sinergi antar lembaga untuk memperkuat ketahanan sosial. Harapannya, kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan secara berkelanjutan dengan melibatkan lebih banyak elemen masyarakat.
Kegiatan yang berlangsung hingga siang ini menjadi bukti komitmen Kemenag Sawahlunto dalam mendukung keluarga sebagai pilar utama kehidupan masyarakat. Dengan pendekatan yang edukatif dan kolaboratif, kota ini berupaya menciptakan generasi masa depan yang lebih kuat dan berdaya saing.(rel/bd)