Pasbana -Berinvestasi di pasar saham memerlukan strategi yang matang, terutama jika Anda berencana untuk bermain di jangka panjang. Artikel ini akan membahas tipe-tipe saham yang kurang cocok untuk investasi jangka panjang.
Anda juga akan mendapatkan wawasan tentang bagaimana memilah saham dengan potensi terbaik untuk mengoptimalkan efek compounding.
1. Saham Angin-Anginan: Naik Turun Tak Menentu
Saham angin-anginan adalah jenis saham yang kinerjanya sulit diprediksi. Misalnya, tahun ini perusahaan untung besar, tapi tahun depan rugi lagi. Pola ini menunjukkan kurangnya kestabilan pada bisnis inti perusahaan.
- Ciri-ciri:
- Tidak konsisten dalam laporan keuangan.
- Fluktuasi yang ekstrem dalam laba bersih.
- Tips:
- Hindari saham seperti ini jika Anda mengincar pertumbuhan modal secara stabil. Pilih perusahaan dengan model bisnis yang kokoh dan berkelanjutan.
Perusahaan yang terus-menerus merugi mungkin tampak murah di permukaan, tapi sejatinya adalah jebakan bagi investor. Tanpa adanya katalis kuat seperti peluncuran produk baru atau perombakan bisnis, perusahaan ini hanya menunggu waktu untuk mengalami kesulitan keuangan.
- Kapan Saham Ini Layak Dipertimbangkan?
- Ketika ada indikasi turnaround yang nyata, seperti restrukturisasi manajemen atau inovasi produk.
Manajemen yang sering mengubah arah kebijakan strategis bisa menjadi tanda bahaya. Ketidakjelasan dalam visi perusahaan mengakibatkan hasil keuangan yang sulit ditebak, sehingga menyulitkan investor untuk merencanakan investasi jangka panjang.
- Contoh:
- Perusahaan yang tiba-tiba mengubah fokus dari bisnis utama mereka tanpa rencana yang jelas.
Seringkali, investor terjebak nostalgia dengan saham yang dulu pernah berjaya. Padahal, bisnis yang tampak solid di masa lalu belum tentu memiliki prospek yang cerah saat ini.
- Kapan Ini Menjadi Peluang?
- Jika penurunan kinerja bersifat sementara karena sentimen pasar, ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli di harga murah.
Tidak semua saham bagus layak dibeli, terutama jika harganya sudah terlalu mahal. Harga yang tinggi akan menekan potensi keuntungan jangka panjang Anda.
- Solusi:
- Gunakan rasio valuasi seperti PER (Price to Earnings Ratio) atau PBV (Price to Book Value) untuk menentukan harga yang wajar.
- Sabar menunggu momentum harga yang lebih masuk akal.
Saham yang tiba-tiba untung besar karena peristiwa satu kali (windfall profit) sering kali menarik perhatian. Namun, jika keuntungan tersebut tidak diiringi perbaikan fundamental, hal ini bisa menjadi jebakan bagi investor jangka panjang.
- Tips:
- Pastikan ada indikator keberlanjutan dari perbaikan kinerja sebelum memutuskan untuk memegang saham tersebut.
Kesimpulan: Investasi Jangka Panjang adalah Soal Bertahan
Kunci utama dalam investasi jangka panjang adalah kemampuan untuk survive di pasar. Dengan memilah saham yang memenuhi kriteria fundamental yang baik, Anda bisa mengurangi risiko dan memanfaatkan efek compounding secara optimal.
Sudahkah Anda memilah portofolio investasi Anda? Simak artikel kami lainnya tentang cara membaca laporan keuangan dan memilih saham unggulan. Tingkatkan literasi finansial Anda, karena investasi yang sukses selalu dimulai dari pengetahuan yang mendalam.(BD)