Padang Panjang, pasbana - Di tengah gemuruh mesin kendaraan dan hiruk-pikuk kota kecil Padang Panjang, ada seorang mahasiswa DKV Institut Seni Indonesia (ISI) yang memilih cara unik untuk mewujudkan mimpinya.
Wowen Anjona, atau akrab disapa Awen, berusia 24 tahun, membawa kopi ke jalanan dengan Brewscoot Street Coffee, sebuah usaha kopi keliling berbasis skuter yang ia rintis sejak 2020.
Berbekal vespa kesayangannya, Awen tak hanya menjual kopi. Ia membawa sebuah pengalaman yang jarang ditemukan—sensasi menikmati kopi racikan langsung dari tangan baristanya, lengkap dengan semangat komunitas yang kental.
Dari Vespa ke Gelas Kopi: Awal Perjalanan Brewscoot
Nama Brewscoot, perpaduan kata "brew" (menyeduh kopi) dan "scoot" (skuter), menjadi simbol usaha kecil yang lahir dari kecintaan pada kopi. Dimulai pada 17 Desember 2020, Awen yang saat itu masih mahasiswa rantau memutuskan untuk memadukan hobinya dengan peluang bisnis."Awalnya, saya hanya ingin bekerja sesuai hobi, menjual kopi di sela-sela jadwal kuliah," ujar Awen.
Berbekal peralatan sederhana, ia mulai berkeliling kampus dan sudut kota dengan vespa, menawarkan kopi yang diseduh dengan cinta.
Usahanya yang sederhana ini mendapat respons positif, terutama dari mahasiswa yang kerap mencari tempat untuk nongkrong.
Usahanya yang sederhana ini mendapat respons positif, terutama dari mahasiswa yang kerap mencari tempat untuk nongkrong.
"Rasanya puas ketika kopi buatan saya dihargai. Lebih dari itu, saya ingin memberikan ruang ekspresi bagi anak muda," tambahnya.
Dari Jalanan ke Ruang Kreativitas
Seiring waktu, Brewscoot berkembang. Setelah melewati berbagai rintangan selama empat tahun, Awen berhasil membuka kafe dengan konsep yang tak kalah menarik: ruang ekspresi bagi anak muda.“Vespa tetap menjadi ciri khas Brewscoot, tetapi kafe ini adalah wujud nyata dari impian saya untuk menciptakan community space. Tempat ini lebih dari sekadar kafe; ini adalah tempat di mana ide-ide kreatif bisa berkembang," jelas Awen.
Kafe tersebut juga menyediakan layanan desain grafis, sablon, percetakan stiker, hingga menjadi pemasok art untuk mural. Semua ini terinspirasi dari latar belakangnya sebagai mahasiswa desain grafis.
"Saya ingin memberi lebih dari sekadar kopi. Saya ingin menghadirkan kreativitas dalam berbagai bentuk," ungkapnya.
Tantangan dan Semangat Kolaborasi
Tentu saja, perjalanan ini tidak selalu mulus. Awen menghadapi tantangan membagi waktu antara kuliah dan bisnis. Belum lagi tekanan dari motivasi yang naik-turun serta tantangan eksternal seperti persaingan. Namun, semua ini ia jadikan pelajaran berharga."Saya selalu percaya, setiap rintangan adalah peluang untuk belajar. Brewscoot adalah bukti bahwa mimpi bisa digiling hingga menjadi kenyataan, asal kita tetap fokus dan konsisten," tegas Awen.
Kini, Brewscoot tak hanya menjadi tempat ngopi, tetapi juga wadah kreativitas. Awen bahkan berencana mengadakan workshop untuk anak muda, mulai dari seni mural hingga teknik penyeduhan kopi.
“Saya ingin Brewscoot menjadi lebih dari sekadar bisnis. Saya ingin menciptakan komunitas, ruang di mana generasi muda bisa belajar, berbagi, dan tumbuh bersama," harap Awen.
Menggiling Mimpi di Tanah Rantau
Kisah Awen dan Brewscoot adalah bukti nyata bahwa mimpi bisa dimulai dari hal kecil. Dengan keberanian, kerja keras, dan vespa kesayangan, Awen tak hanya menciptakan bisnis, tetapi juga ruang untuk generasi muda mengekspresikan kreativitas mereka.Dari sudut jalan hingga ruang kafe, Brewscoot terus berdenyut sebagai simbol mimpi yang digiling perlahan, menghasilkan cita rasa unik yang menginspirasi.
Jika Anda sedang berada di Padang Panjang, cobalah mampir ke Brewscoot. Rasakan kopinya, temui Awennya, dan nikmati suasana komunitas kreatif yang ia bangun. Anda mungkin akan pulang dengan secangkir inspirasi yang baru.
Data tren kopi di Indonesia – Menurut laporan International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di kalangan anak muda Indonesia meningkat hingga 7% per tahun sejak 2019. Makin tahu Indonesia.
Wawasan wirausaha mahasiswa – Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik (BPS), lebih dari 15% mahasiswa di Indonesia kini mencoba peruntungan di dunia wirausaha.(aisyah)