Pasbana - Setiap tanggal 5 Desember, dunia memperingati World Biomedical Engineering Day, sebuah momen untuk merayakan kontribusi besar teknologi dan rekayasa biomedis dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.
Hari ini memberikan ruang untuk refleksi, apresiasi, dan diskusi tentang masa depan inovasi di bidang kesehatan.
Transformasi Dunia Kesehatan
Rekayasa biomedis telah menjadi garda terdepan dalam mengubah wajah dunia medis. Bidang ini memadukan teknologi dengan biologi, menghasilkan solusi canggih seperti alat pacu jantung, prostetik pintar, hingga teknologi pengeditan gen CRISPR.
“Teknologi dalam rekayasa biomedis bukan hanya soal inovasi, tetapi juga upaya menciptakan dunia yang lebih sehat dan inklusif bagi semua orang,” ujar Prof. Dr. Anisa Rahmat, ahli rekayasa biomedis dari Universitas Indonesia.
Pada masa pandemi COVID-19, peran rekayasa biomedis semakin terlihat nyata. Ventilator portabel, alat deteksi cepat, hingga pengembangan vaksin mRNA adalah hasil nyata dari kolaborasi teknologi dan ilmu biomedis.
Mendorong Generasi Baru untuk Berinovasi
Namun, ada tantangan besar yang dihadapi, terutama di negara berkembang. Minimnya akses terhadap pendidikan dan teknologi menjadi hambatan signifikan.
Untuk itu, Hari Rekayasa Biomedis Dunia juga menjadi momen penting untuk tumbuhnya inovasi dikalangan generasi muda Indonesia. (Redaksi)