Notification

×

Iklan

Iklan

Menyusuri Jejak Sejarah Gereja Katolik di Payakumbuh

02 Desember 2024 | 07:45 WIB Last Updated 2024-12-03T00:54:45Z



Payakumbuh, Pasbana - Apakah Anda tahu bahwa salah satu cagar budaya di Payakumbuh menyimpan cerita tentang keberanian, ketekunan, dan keyakinan? 

Gereja Katolik yang terletak di Kelurahan Koto Baru, Kecamatan Payakumbuh Utara, bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah panjang umat Katolik di wilayah ini. 

Dalam artikel ini, kita akan menyelami sejarah Gereja Katolik Payakumbuh yang tak lekang oleh waktu, dari awal pendiriannya hingga perannya saat ini.

Sejarah Berdirinya Gereja Katolik Payakumbuh

Gereja Katolik Payakumbuh didirikan oleh P.J. Van Hoof, seorang misionaris Belanda yang memiliki visi besar untuk memperluas pelayanan umat Katolik di wilayah Sumatera Barat. Pembangunan gereja dimulai pada tanggal 25 Januari 1933, bersamaan dengan perkembangan pesat komunitas Katolik di daerah tersebut. 

Tak hanya gereja, P.J. Van Hoof juga membangun rumah pastor di sebelah gereja, yang selesai lebih awal pada 28 Desember 1931.




Keduanya, gereja dan rumah pastor, menjadi simbol kehadiran komunitas Katolik yang terus berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan. Komplek ini kemudian berkembang lebih jauh dengan adanya sekolah yang dikelola oleh Yayasan Prayoga, menjadikannya pusat pendidikan dan spiritual bagi umat Katolik di Payakumbuh.

Menjadi Cagar Budaya yang Dilestarikan

Pada tahun 2020, Gereja Katolik Payakumbuh resmi ditetapkan sebagai cagar budaya oleh pemerintah. Penetapan ini menegaskan pentingnya nilai sejarah dan arsitektur gereja ini sebagai bagian dari identitas kota Payakumbuh. 

Status sebagai cagar budaya bukan hanya melindungi gereja dari kerusakan, tetapi juga mengingatkan kita tentang bagaimana agama, budaya, dan sejarah dapat bersatu dalam harmoni.

Meski telah berusia hampir satu abad, Gereja Katolik Payakumbuh tetap aktif digunakan sebagai tempat ibadah. Setiap minggunya, umat Katolik berkumpul di sini untuk menjalankan misa dan berbagai kegiatan rohani lainnya. Komplek ini juga menjadi pusat berbagai kegiatan sosial, memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas di kalangan umat.

Keindahan Arsitektur Bersejarah


Gereja ini memadukan gaya arsitektur kolonial dengan elemen lokal, menciptakan suasana yang unik dan penuh kharisma.

Kisah P.J. Van Hoof sebagai pionir misi Katolik di wilayah ini adalah pelajaran tentang dedikasi dan semangat pelayanan.

Keberadaan sekolah yang dikelola Yayasan Prayoga menunjukkan bagaimana agama dapat mendukung pengembangan pendidikan yang inklusif.

Sebagai salah satu situs cagar budaya di Payakumbuh, gereja ini menjadi tempat belajar sejarah yang menarik. 

Bagi Anda yang ingin mengenal sejarah lebih dalam, tidak ada salahnya untuk berkunjung langsung ke komplek ini. Makin tahu Indonesia. (budi) 

IKLAN

 

×
Kaba Nan Baru Update