Tanah Datar, pasbana – Sebanyak 8,3 hektare lahan pertanian di Kecamatan Rambatan, Kabupaten Tanah Datar, mulai ditanami kembali oleh petani setelah program optimasi lahan yang digagas pemerintah daerah. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemulihan produktivitas lahan pascabencana banjir bandang yang melanda kawasan tersebut.
Camat Rambatan, Roza Melfita, menjelaskan bahwa proses penanaman telah dimulai di dua wilayah utama: Jorong Pabalutan dan Jorong Panti Nagari Rambatan.
“Data sementara dari Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Rambatan menunjukkan sekitar 8,3 hektare lahan sudah mulai ditanami oleh petani. Di Jorong Pabalutan seluas 7,5 hektare, sementara sisanya di Jorong Panti,” kata Roza dalam keterangannya di Batusangkar, Selasa (2/12/2024).
Lahan tersebut dikelola oleh lima kelompok tani yang menggunakan pendekatan berbeda dalam proses penggarapannya. Di Jorong Pabalutan, Kelompok Tani Sawah Taruko mengolah 2,5 hektare secara swadaya, sementara Kelompok Tani Pasir Lantak Jaya mengelola 4 hektare dengan bantuan alat berat dan swadaya. Kelompok Tani Pulau Indah menggarap 1 hektare menggunakan kombinasi alat berat dan swadaya petani.
Di Jorong Panti, Kelompok Tani Ganang Patra mengolah 0,5 hektare secara swadaya, sementara Kelompok Tani Sawah Taba mengelola 0,3 hektare menggunakan alat berat bantuan pemerintah.
Roza menambahkan, jenis tanaman yang ditanam menyesuaikan kondisi sumber air di lahan tersebut. “Jika lahan memiliki sumber air yang cukup, akan ditanami padi. Jika tidak, jagung menjadi pilihan utama,” jelasnya.
Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, mengapresiasi sinergi antara pemerintah dan TNI dalam proses ini. “Kami bekerja sama dengan Kodim 0307 Tanah Datar untuk memulihkan lahan sawah yang terdampak bencana banjir bandang,” ujarnya.
Program optimasi lahan ini merupakan bagian dari upaya besar memulihkan 335 hektare lahan terdampak di 14 kecamatan di Kabupaten Tanah Datar.
“Setelah verifikasi dan pemetaan ulang, lahan-lahan ini masuk kategori berat dan membutuhkan penanganan khusus,” tambah Sri Mulyani.
Program ini diharapkan dapat mengembalikan produktivitas pertanian di wilayah terdampak sekaligus memberikan harapan baru bagi petani yang sebelumnya sempat kehilangan sumber penghidupan akibat bencana.
Dengan dimulainya penanaman ini, optimisme warga Rambatan perlahan bangkit. Peran serta pemerintah, masyarakat, dan TNI menjadi kunci pemulihan yang berkelanjutan.(rel/bd)