Tanah Datar, pasbana– Kasus zoonosis, khususnya rabies, menjadi perhatian serius di Kabupaten Tanah Datar. Kepala Dinas Pertanian Tanah Datar, Sri Mulyani, mengungkapkan bahwa pengendalian rabies dan zoonosis lainnya sangat penting karena menyangkut kesehatan masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi (Rakor) pengendalian hewan penular rabies yang digelar di Aula Eksekusi Kantor Bupati Tanah Datar, Selasa (24/12/2024).
Menurut Sri Mulyani, peningkatan kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) selama empat tahun terakhir menunjukkan tren yang memprihatinkan. Data Dinas Pertanian Tanah Datar mencatat jumlah kasus gigitan hewan meningkat dari 180 gigitan pada 2020 menjadi 712 gigitan pada 2023.
“Pada tahun 2020, tercatat 124 gigitan anjing, 46 gigitan kucing, dan 7 gigitan kera. Namun, pada 2023, jumlah gigitan anjing meningkat menjadi 109, gigitan kucing menjadi 106, dan gigitan kera melonjak hingga 25,” ungkap Sri Mulyani.
Selain data tersebut, Sri menekankan bahwa upaya pengendalian rabies dilakukan meski anggaran terbatas.
“Kami telah melakukan sosialisasi rabies, vaksinasi rabies, dan penjaringan hewan liar untuk meminimalkan risiko penularan rabies,” ujarnya.
Sebagai langkah strategis, Rapat Koordinasi digelar untuk membahas pengendalian rabies terkait maraknya populasi anjing liar di Tanah Datar. Rakor ini melibatkan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, tokoh masyarakat, dan organisasi terkait, guna memperkuat koordinasi dalam pengendalian rabies.
Sri Mulyani juga menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pengendalian rabies.
“Masyarakat perlu waspada dan melaporkan kasus gigitan hewan agar dapat ditangani segera. Vaksinasi rabies pada hewan peliharaan juga harus rutin dilakukan,” jelasnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 39 Tahun 2023, rabies termasuk dalam daftar zoonosis prioritas yang harus dikendalikan karena dampaknya yang signifikan terhadap kesehatan masyarakat.
Data Kasus Gigitan Hewan di Tanah Datar (2020–2023):
Tahun | Anjing | Kucing | Kera | Lain-lain | Total |
---|---|---|---|---|---|
2020 | 124 | 46 | 7 | 3 | 180 |
2021 | 64 | 41 | 4 | 1 | 110 |
2022 | 97 | 90 | 8 | 0 | 195 |
2023 | 109 | 106 | 25 | 10 | 712 |
Peningkatan signifikan pada 2023 menjadi sorotan utama, terutama dalam upaya mitigasi yang lebih terpadu di tahun mendatang.
Pengendalian rabies memerlukan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya. Dengan langkah preventif yang lebih intensif, diharapkan kasus zoonosis di Tanah Datar dapat ditekan, sehingga risiko kesehatan masyarakat dapat diminimalkan.
“Kami akan terus berkomitmen memperkuat pengendalian rabies di Tanah Datar meskipun menghadapi berbagai tantangan,” tutup Sri Mulyani.(rel/bd)